• Redaksi
Selasa, Oktober 14, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Happy Dharavi

abu by abu
23 Juli 2023 05:27
Dharavi

Potret kampung kumuh Dharavi India. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – BAGI yang suka demokrasi, inilah hiburan nyata: mengubah kota kumuh tidak harus lewat tangan besi. Anda sudah kenal kota kumuh ini: Dharavi. Kota terkumuh di dunia. Yang jadi lokasi shooting film Slumdog Millionaire. Yang membuat petinju Mike Tyson ngotot ke situ. Pekan lalu negara bagian Maharashtra membuat keputusan: Adani sebagai pemenang tender pembenahan kota Dharavi. Satu provinsi di negara demokrasi juga bisa bikin keputusan sangat besar. 

Tanpa mengabaikan demokrasi. Demokrasi itu memang ruwet, amburadul dan mahal. Tapi dengan demokrasi, Korea Selatan bisa maju. Alasan bagi yang tidak suka demokrasi: Korsel itu beda. Korsel berubah ke demokrasi setelah level masyarakatnya masuk kelas menengah. Kini India bergerak sangat maju. Padahal sudah berdemokrasi sejak merdeka di tahun 1947. Sejak masih sangat miskin. Memang, kini pun India belum menjadi negara maju. Tapi sudah terlihat segera ke sana. 

Di awal, gerak majunya memang terasa lambat. Tapi bergerak. Bahkan gerak itu belakangan terasa kian cepat. Kalau kota kumuh Dharavi berhasil jadi kota modern, jangan lupakan para pejabat di sana. Sabar tapi gigih. Gigih tapi sabar. Semua proses demokrasi dijalankan dengan telaten. Mereka lalui keruwetan yang terlalu ruwet itu. Program pembenahan kota kumuh Dharavi sudah dicanangkan sejak 1997. Tender dilakukan. Dibatalkan. Dilakukan lagi. Dibatalkan lagi. 

Baca Juga

Emiten Menantu Megawati Bantah Koneksi dengan CBRE

Tambah Lini Bisnis Baru, SBMA Buru Restu Investor

UBS AG Cabut, Energy Collier Tampung 1,85 Miliar Saham KKGI

Wika Gedung Hadapi Empat Gugatan PKPU

Baca juga: Ledakan Sitorus

Pemerintahan negara bagian Maharashtra silih berganti. Dengan cepat. Tidak ada partai yang pernah menang pemilu lebih 50 persen. Partai terlalu banyak. Hidup mati silih berganti. Termasuk partai lokal. Setiap pemerintahan negara bagian selalu berbentuk pemerintahan koalisi. Lalu koalisinya pecah. Pemerintahannya bubar. Bentuk koalisi baru. Bubar lagi. Begitu melulu. Dari pemilu ke pemilu. Seperti pilu. Tapi tidak. Kota Dharavi kian padat. Kian kumuh. Saat ini penduduknya sekitar 800 ribu orang.

Mayoritas tanpa air dan listrik. Air didapat dari kereta dorong. Atau dari selang silang-menyilang. Listrik dari kabel berwarna hitam dan berstatus gelap. Saya terhibur ketika ke India. Waktu berangkat, saya berwajah muram: pencurian listrik di PLN, di suatu daerah, bisa 12 persen. Di India, di satu daerah, 47 persen. Waktu itu saya juga heran. Bagaimana bisa, di kota Jakarta, pelanggan listrik 900 watt, punya dua AC di rumahnya. Sampai di India saya terhibur: lebih parah lagi. India berubah. 

Perubahan terbesar akan terlihat di Dharavi ini. Kota kumuh Dharavi ibarat nila di tengah susu. Nilanya: Dharavi. Susunya: Mumbai. Dharavi memang berada di tengah kota metropolitan Mumbai yang kian modern. Di sekitar Dharavi sudah tumbuh gedung-gedung pencakar langit. Mumbai kian jadi metropolitan. Sekitar 40 tahun lalu Dharavi hanya sebagai kelengkapan Mumbai. Tidak terlalu timpang. Tapi keberadaan Dharavi di tengah Mumbai sekarang  dianggap merusak keindahan susu Mumbai.

Baca juga: Prahara Al Zaytun 

Tahun 2019 terpilihlah Uddhav Balsaheb Thackeray. Ia jadi ketua menteri Maharashtra. Semacam gubernur. Partainya partai lokal: Śhiv Sēnā. Ia hanya mendapat 17 kursi dari 288 kursi di DPRD Maharashtra. Hanya 5 persen. Tapi ia bisa membentuk pemerintahan. Saat itulah tender revitalisasi Dharavi dibuka lagi. Tender Internasional. Di seleksi tahap akhir terpilih  dua perusahaan. Satu dari Dubai. Satu lagi grup Adani dari India sendiri. Perusahaan Singapore, yang dulu pernah ikut tender, tidak tertarik lagi. 

Dari dua itu Adani yang dimenangkan. Salah satu syarat tender adalah: setelah digusur nanti penduduk Dharavi harus mendapat rumah baru.  Apartemen. Paling tidak 100 m2. Itu bisa untuk tiga kamar. Bandingkan dengan luas rumah sederhana (RS) di Indonesia yang hanya 45 m2 dan RSS yang 27 m2. Di sinilah proses demokrasi penting. Developer tidak bisa menekan rakyat. Padahal rumah mereka saat ini tidak bisa disebut rumah. Banyak yang bentuknya mirip kotak kardus. 

Tapi 800 ribu penduduk itu adalah sumber suara di pemilu. Mereka punya nilai tawar di setiap pemungutan suara. Maka developer harus menyediakan rumah bagi 70.000 rumah tangga di Dharavi. Saking kumuhnya, Dharavi sampai jadi obyek wisata tersendiri: wisata kumuh. Wisatawan harus dalam satu grup 5 orang, tidak boleh sendirian. Anak di bawah 5 tahun tidak boleh diajak. Tidak boleh pakai sepatu atau sandal mahal; akan lebih banyak jalan kaki, termasuk lewat lorong basah.

Baca juga: Durian Lokal 

Pakai sepatu kets dianjurkan. Orang tua juga tidak boleh ikut; kursi roda tidak akan bisa berfungsi. Satu lagi: yang punya sakit jantung dilarang ikut. Ambulans sulit menjangkau mereka yang jantungnya mendadak bermasalah. Begitu pengumuman itu saya baca di media Mumbai. Pemasangnya: biro perjalanan khusus wisata kumuh Dharavi. Yang membuat Adani tertarik ikut tender adalah: kawasan Dharavi ini luasnya 259 hektare. 

Ia harus menyediakan rumah gratis 70 ribu x 100 m2, tapi ia mendapat tanah selebihnya. Tentu, demokrasi membatasi Adani: seluruh pembangunan kawasan itu harus sesuai proposal tender. Begitu menang tender, harga saham perusahaan Grup Adani langsung naik 5 persen. Adani yang tahun lalu babak belur dikerjai spekulan pasar modal Amerika ternyata bangkit lagi. Cepat sekali. Saya masih belum tahu bagaimana cara membuat industri kecil di Dharavi tetap hidup di metropolitan Dharavi nanti. Di dalam kekumuhan itu kini telah berkembang industri kulit yang terkenal: tas, sepatu, jaket, ikat pinggang dan dompet. Saya pernah punya satu: entah di mana. (Dahlan Iskan)

 

Tags: AdaniDharaviIndiaKota KumuhMumbaiPemenang TenderSulap ModernTerkumuh Dunia

Berita Terkait

Emiten Menantu Megawati Bantah Koneksi dengan CBRE
Ekonomi

Emiten Menantu Megawati Bantah Koneksi dengan CBRE

2025/10/13
Tambah Lini Bisnis Baru, SBMA Buru Restu Investor
Ekonomi

Tambah Lini Bisnis Baru, SBMA Buru Restu Investor

2025/10/13
UBS AG Cabut, Energy Collier Tampung 1,85 Miliar Saham KKGI
Ekonomi

UBS AG Cabut, Energy Collier Tampung 1,85 Miliar Saham KKGI

2025/10/13
Wika Gedung Hadapi Empat Gugatan PKPU
Ekonomi

Wika Gedung Hadapi Empat Gugatan PKPU

2025/10/13
Puri Sentul Ungkap Aksi Baru
Ekonomi

Puri Sentul Ungkap Aksi Baru

2025/10/13
Berkembang Pesat, LPEM FEB UI Beber Fakta Menarik Aset Kripto
Ekonomi

Berkembang Pesat, LPEM FEB UI Beber Fakta Menarik Aset Kripto

2025/10/10

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

IDI Tamat!

IDI Tamat?

13 Juli 2023 05:27
Kurniamitra

Kurniamitra Sentosa Umbar Dividen Rp10 Miliar, Ini jadwalnya

7 Juni 2022 17:20
Ingat! Ini Jadwal Dividen Prodia Rp155 Miliar

Ingat! Ini Jadwal Dividen Prodia Rp155 Miliar

20 April 2024 09:27
MESOP Medikaloka

Nihil Peminat, MESOP Medikaloka Hermina Terkatung

15 Desember 2021 10:57
Hillcon

Menjadi Buruan Investor, Saham Perdana Hillcon Terbang 5,6 Persen

1 Maret 2023 11:27
Drop 1.135 Persen, PP Properti Tekor Rp459 Miliar  

Drop 1.135 Persen, PP Properti Tekor Rp459 Miliar  

7 Agustus 2024 21:27
Beli Bahan Baku, Wijaya Timber Ngebound Eximbank Rp100 Miliar

Beli Bahan Baku, Wijaya Timber Ngebound Eximbank Rp100 Miliar

21 Oktober 2024 13:27
Kristen Stewarts

Spencer Hingga Drive My Car Tayang di KlikFilm

10 Februari 2022 20:41
Vaksin

ANTV dan TVONE Gelar Vaksinasi, Berikut Lokasi dan Persyaratannya

12 September 2021 12:30
IHSG

Upate! IHSG Jumat Pagi Dibuka Naik 64,72 poin

27 Mei 2022 09:35

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu