Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal bergerak mantap. Itu terjadi setelah mengonfirmasi break out bearish trendline jangka panjang, dan rebound tepat di level support moving average 20 hari. Indikator Stochastic dan RSI menggambarkan momentum bullish cukup kuat.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut pergerakan selanjutnya Indeks akan menguji resistance pattern symmetrical triangle pada level 6.204. Kalau terus menguat Indeks akan bergerak break out upper bollinger bands. Sehingga Indeks berpeluang bergerak menguat dengan support 6.115, dan resisten 6.204.
Baca juga: Orbit Zona Hijau, IHSG Terus Melesat
Sejumlah saham laik koleksi antara lain Adaro Energy (ADRO), Aneka Tambang (ANTM), Astra International (ASII), Alam Sutera Realty (ASRI), Adi Sarana Armada (ASSA), Bank Tabungan Negara (BBTN), Buana Finance (BFIN), Barito Pacific (BRPT), Gudang Garam (GGRM), Malindo Feedmill (MAIN), HM Sampoerna (HMSP), Summarecon Agung (SMRA), dan Tower Bersama (TBIG).
Kemarin Indeks menguat 1,78 persen atau 107,57 poin ke level 6.137,55. Saham BBCA, EMTK, ARTO, BBRI, BMRI, dan TLKM menjadi leader penguatan Indeks. Saat bersamaan saham UNVR, TOWR, dan Mayora bergerak melemah, menjadi pengganjal Indeks.
Baca juga: GIIAS 2021 Diundur November
Indeks sektor teknologi surplus 3,34 persen, Energy naik 3,16 persen, dan industri melesat 2,68 persen memimpin pergerakan indeks sektoral. Bank Indonesia (BI) mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7DRR di level 3,5 persen meski tingkat inflasi indonesia masih tetap rendah. BI terus berusaha menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak percepatan pemulihan ekonomi negara maju membuat capital out flow berpotensi terjadi di emerging market.
Sementara itu, bursa Asia berpotensi menguat dengan terkonsolidasi setelah saham Amerika Serikat (AS) bergerak menuju level tertinggi sepanjang masa. Investor akan bersikap hati-hati di akhir pekan mencerna beberapa data ekonomi rilis beragam. Rentetan rilis laporan keuangan emiten setelah pergerakan saham global berada pada jalur untuk kenaikan mingguan moderat, didukung pendapatan perusahaan umumnya kuat, dan dukungan stimulus.
Baca juga: Waw, Krakatau Steel Bungkus Laba Bersih Rp475 Miliar
Ekuitas berjangka merosot di Australia dan Hong Kong. Jepang tutup untuk liburan. Harga komoditas energy mayoritas naik. Harga minyak mentah WTI naik 2,29 persen, dan Batubara melesat 2,65 persen. Harga komoditas logam seperti Timah bertambah 1,79 persen, dan Nikel menguat 1,49 persen. (abg)