Indoposonline.NET – Bukalapak.com (BUKA) melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) bukan isapan jempol. Kalau tak aral melintang, perusahaan melakukan listing pada Kamis, 29 Juli mendatang. Perusahaan e-commerce itu, menjajakan 25 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.
Selain itu, Bukalapak juga akan menawarkan saham untuk karyawan atau employee stock allocation (ESA) maksimal 0,1 persen dari total saham IPO. Ada juga program alokasi saham untuk manajemen yakni management and employee stock option plan (MESOP) dengan jumlah maksimal 4,9 persen dari total penawaran dan modal disetor setelah IPO.
Baca juga: Waw, The Asian Banker Nobatkan BRI sebagai The Best Bank in Indonesia
Selanjutnya, perusahaan mendapuk 5 penjamin emisi. Meliputi joint global coordinator UBS (global) BofA Securities. Berikutnya, joint bookrunners UBS (global), BofA Securities, dan Mandiri Sekuritas. Kemudian, joint lead managing underwriters PT Mandiri Sekuritas, dan PT Buana Capital Sekuritas. Selanjutnya, domestic underwriters PT UBS Sekuritas Indonesia.
Berikut proses Bukalapak menuju lantai bursa. Pada Jumat, 7 Mei melakukan pendaftaran perdana ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lalu, Senin, 10 Mei, melakukan presentasi pada sejumlah analis. Kemudian pada Jumat, 11 Juni melakukan pendaftaran kedua ke OJK. Pada Jumat, 25 Juni mengantongi pernyataan pra efektif dari OJK.
Baca juga: Waspada, Koreksi 20 Persen Intai Pasar Saham
Selanjutnya, pada Senin, 28 Juni, mulai bookbuilding dan roadshow. Pada Jumat, 9 Juli, dilakukan penentuan harga IPO. Lalu, pada Selasa, 13 Juli pendaftaran akhir OJK, dan Rabu, 21 Juli pernyataan efektif dari OJK. Penawaran umum dilakukan pada 23-27 Juli. Pembayaran dilakukan pada Rabu, 28 Juli, dan Kamis, 29 Juli listing di papan pencatatan bursa.
Nah, sederet rencana IPO Bukalapak tersebut terangkum pada materi mini ekspose setebal 56 halaman. Dokumen itu, menyeruak ke publik. Saat ini, perusahaan dipimpin Rachmat Kaimuddin sebagai Chief Executive Officer, Teddy Oetomo President, Willix Halim Chief Operating Officer, dan Natalia Firmanshay Chief Financial Officer.
Baca juga: Stabil, Bank Mestika Dharma (BBMD) Sandang Rating idBBB+
VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu mengaku perusahaan fokus pada strategi berkelanjutan. Memberi nilai tambah kepada partner dan pengguna perusahaan. ”Kami selalu mengeksplorasi kesempatan bagi perusahaan untuk bertumbuh, dan berkembang secara finansial. Namun, saat ini, kami belum membuat keputusan apapun,” elak Siti kepada media, Rabu (23/6).
Sekadar informasi, awal Juni, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi ada satu perusahaan unicorn bidang e-commerce Indonesia mendaftarkan diri untuk melakukan IPO, dan dalam daftar evaluasi bursa. ”Soal e-commerce dalam pipeline, ada menyampaikan dokumen,” tukas Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Selasa (8/6).
Baca juga: Perkuat Usaha, Putra Mandiri Dapat Suntikan Modal Rp30 Miliar
Hanya, Otoritas bursa kala itu, tidak mau membocorkan nama calon perusahaan tersebut. Bursa belum dapat membeber identitas perusahaan sebelum OJK memberi persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2. (abg)