Indoposonline.net – PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) optimistis tahun ini kinerja lebih kuat. Pertumbuhan akan ditopang pendapatan segmen distribusi dan ritel modern. Segmen distribusi dipatok tumbuh 16 persen, dan ritel dengan proyeksi 15 persen. ”Sepanjang tahun ini, kami proyeksi pertumbuhan secara konsolidasi berada di kisaran 10 persen,” tutur Idrus Widjajakusuma, Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana, Minggu (23/5).
Selanjutnya, perseroan melancarkan strategi ekspansi agresif. Mematok pembukaan 4 superstore baru Mitra10 dan merelokasi 1 Mitra10 di Kalimalang (Bekasi). Kota menjadi sasaran ekspansi meliputi Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel), Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), Tegal, dan Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Baca juga: Cafe di Paris Mulai Buka
Mengenai target pengembangan jaringan Mitra10, perseroan berambisi memiliki 50 gerai periode 2022-23. Pada pengujung tahun ini, Mitra10 akan memiliki 42 jaringan toko seluruh Indonesia. Delapan toko baru akan dirampungkan pada tahun-tahun selanjutnya yang sempat tertunda karena isu pandemi.
Nah, guna mendukung rencana itu, tahun ini telah menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (Capex) sejumlah Rp500 miliar. Di mana, 80 persen dari alokasi Capex untuk membiayai ekspansi ritel modern Mitra10 dan Atria. Pertumbuhan gerai Mitra10 dan Atria juga dibarengi peningkatan strategi sistem supply chain dan logistik lebih baik.
Baca juga: Jokowi : Pandemi Covid-19 Hanya Dapat Ditangani Secara Global
Selain pengembangan segmen ritel modern, kontribusi private brand juga menjadi penting karena dapat meningkatkan margin lebih baik. Kontribusi private brand segmen ritel sudah mencapai 26 persen. Sedang segmen distribusi lebih kurang mencapai 22 persen. ”Kami optimistis kebutuhan hunian dan renovasi tetap tinggi. Kondisi itu, akan mendorong pertumbuhan pendapatan. Penanganan Covid-19 termasuk melalui vaksinasi secara bertahap memulihkan perekonomian nasional,” harap Idrus.
Sekadar informasi, sepanjang tahun lalu, pendapatan konsolidasi perseroan mencapai Rp12,7 triliun atau tumbuh 4,8 persen dibanding periode 2019. Segmen distribusi tumbuh positif 3,8 persen menjadi Rp8,33 triliun dan segmen ritel modern tumbuh 7,2 persen menjadi Rp4,52 triliun.
Baca juga: Pasien di RS Wisma Atlet Paska Lebaran Bertambah
Gross profit juga meningkat 9,4 persen menjadi 15,6 persen dari periode sama 2019 di level 14,9 persen. Net Profit meroket 97 persen menjadi Rp90 miliar daripada periode sama 2019 di kisaran Rp46 miliar. Pertumbuhan segmen distribusi ditopang lompatan pendapatan distribusi bahan bangunan menyasar 40 kota besar. Lalu, segmen retail modern dari entitas anak, Mitra10 dan Atria tumbuh melalui penambahan toko baru.
Capaian itu, sangat positif mengingat ekonomi global terimpit pandemi Covid-19. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi 2,07 persen. Meski tertekan isu pandemi, segmen distribusi dan ritel didominasi bahan bangunan pertumbuhan pendapatan positif. Itu menyusul kebutuhan papan, rumah, dan tempat tinggal tetap tinggi.
Baca juga: Berikut Langkah Kominfo Antisipasi Persebaran Data Pribadi
Perusahaan juga menetapkan strategi fokus pada private atau house brand untuk meningkatkan profitabilitas. Selain itu, juga terus memonitor strategi cost management. Keefektifan pelaksanaan strategi itu, terefleksi dari penjualan berdasar segmen geografis. Di mana, optimalisasi jaringan distribusi, supply chain efektif dan efisien, plus ekspansi ritel modern sepanjang 2020 membuahkan hasil positif. (abg)