Baca juga : Film KKN di Desa Penari Tayang 30 April
Sementara Adinda mengaku sempat pingsan sebentar saat syuting. Meski demikian, keduanya menduga hal tersebut terjadi karena faktor kelelahan.
“Kami sedang syuting di area yang cukup berbahaya waktu itu dan adegannya juga cukup seram atau di zona merahnya daerah sana. Jadi memang kami sudah diwanti-wanti untuk hati-hati dan jaga sikap. Pada hari itu aku juga secara fisik memang lagi drop, jadi mungkin terjadilah jatuh pingsan sebentar,” cerita Adinda.
Adinda bercerita dirinya sempat melakukan workshop selama sebulan sebelum pengambilan gambar di lokasi syuting, termasuk untuk berlatih untuk membiasakan diri dengan ular bersama seorang pawang.

“Dari satu ruangan bareng sama ular, jauh-jauhan sampai berdekatan, sampai pegang. Tapi lama-lama lepas, nyaman. Sempat workshop ketiga, saya kelilit beneran karena ularnya sakit perut dan saya masih ketakutan, jadi dia ngelilit-nya lebih kencang. Waktu itu pawangnya cuma bilang, ‘Nafas, nafas, jangan takut’,” cerita Adinda.
film “KKN Di Desa Penari” menceritakan enam mahasiswa yang melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil. Mereka tidak menyangka desa yang dipilih bukanlah desa biasa. Mereka diperingatkan oleh kepala desa untuk tidak melewati batas gapura menuju wilayah Tapak Tilas. Kemudian Nur (diperankan oleh Tissa Biani) menemukan fakta bahwa salah satu dari mereka melanggar aturan paling fatal di desa tersebut. (ash)
Baca juga : Tayang 30 April, Film KKN di Desa Penari Hadirkan Dua versi