Indoposonline.net – Pencarian kapal selam KRI Nanggala mulai menemukan titik terang. KRI Rimau mendeteksi magnet cukup kuat di wilayah pencarian, yaitu di perairan utara Pulau Bali.
” Ada satu titik magnet yang cukup kuat, mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal TNI Achmad Riad saat jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, dilansir dari antara Jumat (23/4).
Pihaknya akan mengejar dan menindaklanjuti temuan tersebut. ” Mudah-mudahan itu menjadi titik terang,” kata Achmad Riad
Sementara itu Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono memperkirakan kemampuan oksigen KRI Nanggala apabila berada dalam kondisi blackout mampu bertahan 72 jam atau kurang lebih 3 hari.
“Jadi, kalau kemarin (21/4) saat hilang kontak pukul 03.00 Wita, sampai Sabtu (24/4) pukul 03.00 Wita. Mudah-mudahan ini segera ditemukan sehingga cadangan oksigen masih ada,” kata Laksamana TNI Yudo Margono saat konferensi pers .
Kasal mengatakan bahwa kapal KRI Nanggala ini dalam keadaan siap, baik personel maupun material. Selan itu, sudah mendapat surat kelaikan. Bahkan, sertifikat kelaikan itu berlaku hingga 25 Maret 2022. Untuk itu, masih layak melaksanakan kegiatan operasi.
“Riwayat kapal ini sudah menembak torpedo latihan sebanyak 15 kali dan menembak torpedo perang dua kali dengan sasaran kapal eks KRI, keduanya tenggelam. Jadi, KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kami libatkan untuk latihan penembakan torpedo latihan maupun perang,” katanya menjelaskan.
Artinya, waktu tinggal beberapa jam lagi hingga Sabtu (24/4) pukul 03.00 Wita. Namun, indikasi keberadaan KRI Nanggala-402 yang dibuat tahun 1977 dan diterima angkatan laut delivery tahun 1981 buatan HDW Jerman itu agaknya mulai ada petunjuk. (mid)