Indoposonline.NET – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak jarang menghadapi berbagai tantangan. Salah satu alasan karena tingkat literasi keuangan masih rendah khususnya pelaku bisnis UMKM. Situasi dan kondisi makin pelik menyusul ledakan kasus pandemi Covid-19. Sektor UMKM, salah satu sektor terdampak secara negatif. Mobilitas masyarakat terbatas akibat pandemi turut memicu permintaan terhadap produk barang dan jasa ikut menurun. Efeknya, penurunan penjualan hingga berdampak pada menurunnya pendapatan UMKM.
Berdasar survei Bank Indonesia (BI) Maret 2021, terungkap 2.600 dari 2.970 UMKM terdampak pandemi Covid-19 atau 87,5 persen dari total responden. Lalu, dari jumlah UMKM terdampak pandemi itu, sekitar 93,2 persen di antaranya berdampak negatif sisi penjualan. Dan, hanya 12,5 persen atau 370 UMKM tidak terdampak karena mampu beradaptasi selama pandemi.
Baca juga: PTPP Garap Penataan Pura Besakih Rp387 Miliar
Nah, untuk membantu para pelaku UMKM menanggulangi dampak pandemi Covid-19, dan meningkatkan inklusi keuangan khususnya melalui perbankan syariah Indonesia, PT Bank Aladin Syariah (BANK) mengadakan acara bertema The New Era of Financial Inclusion: Leveraging Technology and Sharia Compliance, memaparkan bagaimana melebarkan inklusi keuangan Indonesia melalui kerja sama industri keuangan Syariah mengedepankan pendekatan digital.
Manajemen Bank Aladin menyebut landasan awal inisiatif itu, membantu pelaku UMKM sejalan visi sebagai bank syariah masa depan. Terus berusaha melakukan inovasi dalam memberi layanan jasa perbankan digital untuk Indonesia. ”Termasuk inisiatif ini, meningkatkan inklusi keuangan Indonesia,” tutur Basuki Hidayat Direktur Operasional Bank Aladin Syariah.
Baca juga: Berkat Inovasi, Triniti Dinamik Sabet Penghargaan ICAII 2021
Di tengah pandemi Covid-19, akses layanan perbankan sangat penting untuk para UMKM dapat berkembang terutama dalam memberi kenyamanan transaksi, khususnya dalam pembayaran, dan akses kepada modal usaha. Selama setahun pandemi Covid-19 melanda dunia, banyak pelaku UMKM mengalihkan usaha ke ranah daring agar tetap berjalan. ”Kami terinspirasi semangat pelaku UMKM terus bertahan, dan bertumbuh. Kami mendukung Aladin meningkatkan kemampuan digital untuk mendapat manfaat maksimal dari penggunaan teknologi digital, khususnya Facebook, Instagram, dan WhatsApp, untuk pertumbuhan bisnis pelaku UMKM,” tegas Pieter Lydian Country Director Facebook Indonesia.
Mengenai sesi pelatihan, dan sosialisasi akan digeber melalui berbagai aplikasi termasuk Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Itu untuk memberi akses bagi peserta mayoritas sudah menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Diharap, tujuan utama inisiatif terus memperluas inklusi, dan literasi keuangan Indonesia. (abg)