Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membentuk candlestick bearish meski ditutup menguat. Pergerakan Indeks terkonsolidasi tertahan pada level support MA20, dan MA5 akan menjadi sinyal konfirmasi arah selanjutnya. Momentum Indikator stochastic, dan RSI bergerak positif.
Sepanjang Indeks terpantau kuat di level MA20 pada kisaran 6.026, secara teknikal peluang lanjutan penguatan cukup besar. Indeks akan mencoba menggapai target resistance fractal di level 6.079, dan upper bollinger bands di level 6.092. ”Kami perkirakan Indeks melanjutkan penguatannya dengan support 6.000, dan resisten 6.092,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Kamis (22/7).
Baca juga: Minim Sentimen Positif, IHSG Bergerak Alot
Sejumlah saham laik koleksi antara lain Ace Hardware (ACES), Adhi Karya (ADHI), Astra International (ASII), Alam Sutera Realty (ASRI), Matahari Department Store (LPPF), Perusahaan Gas Negara (PGAS), PT PP (PTPP), Wijaya Karya (WIKA), dan Waskita Karya (WSKT).
Mereview perdagangan Rabu (21/7), Indeks menguat 0,21 persen atau 12,58 poin ke level 6.029,98. Optimisme pada perdagangan mayoritas bursa saham Asia menjadi faktor utama. Saham BMRI naik 3,0 persen, BBRI menguat 1,1 persen, ASII surplus 1,9 persen, WSKT bertambah 14,6 persen, dan KRAS meroket 14,5 persen menjadi leader penguatan Indeks.
Baca juga: Waw, Krakatau Steel Bungkus Laba Bersih Rp475 Miliar
Sedang saham TPIA minus 2,2 persen, ARTO tekor 1,5 persen, GGRM menukik 3,8 persen, dan MDKA terkapar 3,1 persen. Secara sektoral, saham-saham indeks Industri menanjak 1,3 persen, dan konsumsi nonprimer menguat 1,17 persen. Saham-saham konstruksi mayoritas menguat setelah pemerintah memperpanjang insentif pajak hingga akhir 2021.
Sementara itu, bursa Asia berpotensi menguat setelah pendapatan perusahaan semester pertama 2021 cukup solid. Hasil itu, mampu mendorong indeks ekuitas Wall Street mencapai level tertinggi. Rilis laporan pendapatan emiten mampu meredakan kekhawatiran soal puncak pertumbuhan ekonomi, dan gejolak virus corona.
Baca juga: Varian Delta Amuk AS, Wall Street Anjlok Parah
Indeks berjangka Asia mayoritas naik mengiringi ekuitas berjangka AS stabil kecuali Jepang libur. Harga minyak stabil setelah melonjak paling tinggi sejak medio April setelah laporan pemerintah AS menunjukkan penurunan stok minyak. Selanjutnya, investor akan menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia dengan ekspektasi tetap, dan keputusan suku bunga ECB Eropa. (abg)