Indoposonline.NET – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ PT Medco Energi Internasional (MEDC), obligasi berkelanjutan III Tahun 2018-2019, dan obligasi berkelanjutan II Tahun 2016-2017. Outlook peringkat perusahaan stabil.
Pefindo juga menegaskan peringkat idA+ obligasi berkelanjutan II fase II tranche B sebesar Rp701 miliar, akan jatuh tempo pada 30 September 2021. Perusahan berencana melunasi obligasi itu, memakai dana sudah ditempatkan dalam rekening escrow. Per 31 Desember 2020, posisi kas dan setara kas Medco tercatat USD445,6 juta (termasuk deposito dan kas di bank dibatasi penggunaannya USD149,1 juta).
Baca juga: Banyak Insentif, Intiland Development Optimistis Industri Properti Menggeliat
Obligor berperingkat idA mampu memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Kemampuan obligor mungkin mudah terpengaruh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Peringkat mencerminkan aset perusahaan terdiversifikasi, cadangan minyak dan gas baik, dan manajemen operasional baik. Namun, peringkat dibatasi struktur permodalan moderat, proteksi arus kas moderat, dan risiko-risiko terkait sektor komoditas.
Peringkat akan dinaikkan jika Medco memperbaiki secara signifikan struktur permodalan terefleksi melalui rasio utang terhadap Ebitda lebih rendah dari 3,5x secara berkelanjutan, didukung rencana pengurangan utang (deleveraging), dan potensi profitabilitas membaik dengan dukungan usaha-usaha efisiensi, dan ekspektasi harga komoditas membaik, selain rasionalisasi portofolio, dan kemitraan strategis untuk mendanai pengembangan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) lebih lanjut.
Baca juga: Infrastruktur Marak, Bisnis Baut dan Mur Sangat Potensial
Peringkat akan diturunkan jika Medco gagal melaksanakan aksi dan inisiatif korporat dan atau perusahaan menarik pinjaman lebih tinggi dari proyeksi tanpa diimbangi profil bisnis lebih kuat, dapat memperlemah ukuran-ukuran struktur permodalan, dan proteksi arus kas secara berkelanjutan. Peringkat juga dapat berada dalam tekanan jika harga komoditas menurun, dapat mempengaruhi pendapatan, dan profitabilitas perusahaan.
Medco, bergerak sektor energi dan sumber daya alam terintegrasi, dengan tiga bisnis utama pada kegiatan E&P minyak dan gas di Indonesia, Timur Tengah, dan Afrika Utara, pembangkit listrik, dan pertambangan. Selama 2020, 82,5 persen pendapatan Medco dari bisnis minyak dan gas, diikuti pembangkit listrik 12,5 persen, dan pendapatan lain-lain 5,0 persen. Pada akhir Desember 2020, pemegang saham Medco yaitu PT Medco Daya Abadi Lestari 51,6 persen, Diamond Bridge Pte Ltd 21,5 persen, PT Medco Duta 0,2 persen, manajemen 0,7 persen, dan publik 26,0 persen. (abg)