indoposnews.co.id – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) dengan nama baru Bank Raya Indonesia sepanjang per kuartal III-2021 mencatat rugi bersih tahun berjalan Rp1,83 triliun. Merosot 620 persen dibanding periode sama tahun lalu dengan koleksi laba bersih Rp25,4 miliar.
Pendapatan bunga bersih naik 41,84 persen menjadi Rp656,67 miliar dari periode sama tahun lalu Rp462,97 miliar. Namun, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) melonjak dari Rp231,97 miliar menjadi Rp2,29 triliun. Efeknya, perseroan mencatat rugi operasional Rp1,85 triliun, anjlok 450 persen dari periode sama tahun lalu dengan laba Rp33,64 miliar.
Baca juga: Akulaku Teken Akta Pengambilalihan, Ini Progres Terkini Akuisisi Bank Neo (BBYB)
Perseroan mencatat penyaluran kredit sebesar Rp14,32 triliun, dari posisi akhir tahun lalu Rp19,49 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga menukik 26 persen menjadi Rp16,86 triliun. BRI Agro mencatat total aset Rp20,53 triliun per 30 September 2021, turun 26,70 persen dari posisi akhir tahun lalu sejumlah Rp28,01 triliun.
Sekadar informasi, BRI Agro akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue Rp1,15 triliun. Rencana penerbitan rights issue itu, sesuai hasil rapat pemegang saham pada 27 September 2021. Jumlah saham baru akan diterbitkan maksimum 1.054.545.185 saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp1.100 per lembar, perseroan berpotensi meraup dana Rp1,15 triliun. (abg)