Dari sebelumnya direncanakan empat kategori yang dinilai, yaitu Drama, Horor, Komedi dan Laga (Action). Tapi karena kategori Laga sedikit filmnya, akhirnya hanya tiga kategori yang dinilai dari 27 unsur yang ada. Plus tiga piala khusus.
Kenapa FFWI disebut yang ke-11, karena sebelumnya wartawan sudah menggelar sepuluh kali. Urutannya sebagai berikut, empat kali oleh PWI dari 1970 sampai dengan 1975, lalu dua kali oleh PWI Jaya, tahun 1985 dan 1986. Dua kali lagi Festival Film yang didukung oleh Jak TV. Dan terakhir, dua kali lagi, Usmar Ismail Awards. Total berjumlah sepuluh kali. Itu penjelasan singkat asal-usul kata FFWI yang ke-11.
Edy Suwardi, Kepala Kelompok Kerja (Kapokja) Apresiasi dan Literasi Film (Alif) Direktorat Perfilman dan Media, Kemendikbud Ristek RI mengatakan, Pokja Alif hanya menjadi pendamping, dan memfasilitasi kegiatan FFWI XI.
Baca juga : Makin Seru, Dewan Juri FFWI XI dari Beragam Usia
Pokja Alif, masih menurut Edy Suwardi, sangat yakin hasil penjurian yang dilakukan dan didapatkan Juri FFWI XI akan baik.
“Intinya kami mendukung kegiatan FFWI XI, sebagai bagian ekosistem perfilman Indonesia. Dengan tujuan akhir dapat turut membuat film menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” katanya saat membuka diskusi kegiatan penjurian FFWI XI di hotel Amaroossa Grande, Bekasi, Minggu, 19 September 2021. (ash)