Indoposonline.NET – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba untuk rebound. Secara teknikal, Indeks berpotensi berbalik menguat dengan support level 6.000, dan resisten level 6.082. Maklum, pada koreksi sebelumnya, indeks mampu bertahan level support Moving Average 20 hari, dan 50 hari.
Apalagi, sebut Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, Momentum indikator Stochastic, dan RSI masih dalam tren bullish momentum. Artinya, Indeks masih memiliki span cukup lebar menuju lanjutan penguatan hingga kondisi overbought.
Baca juga: Perpanjang PPKM Darurat, IHSG Bergerak Datar
Selanjutnya, saham-saham laik koleksi antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Ace Hardware (ACES), Adaro Energy (ADRO), Japfa Comfeed (JPFA), Matahari Department Store (LPPF), London Sumatera Plantation (LSIP), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Pabrik Kerja Tjiwi Kimia (TKIM).
Menyudahi perdagangan Senin (19/7) Indeks minus 0,91 persen atau 55,12 poin ke level 6.017,39. Gerak indeks cenderung tertekan ke zona merah sejak awal sesi perdagangan. Saham BBCA tekor 1,7 persen, TPIA melepuh 5,0 persen, ARTO menukik 3,8 persen, BBRI anjlok 1,6 persen, dan BMRI terjun 2,1 persen menjadi laggard pergerakan Indeks.
Baca juga: Kini, Layanan VoLTE XL Axiata Jangkau 224 Kota/Kabupaten
Indeks sektoral mayoritas melemah dipimpin sektor material dasar, industri, kesehatan, dan Keuangan. Investor mengambil langkah aman menjelang libur Iduladha di tengah tingkat fluktuasi bursa global cukup tinggi pascadata inflasi Amerika Serikat (AS), dan kasus Covid-19 varian baru meluas.
Semnetara itu, bursa Asia berpotensi menghentikan kerugian selama tiga hari berturut-turut setelah bursa AS naik terbesar sejak Maret 2021. Itu terjadi karena kekhawatiran atas kelanjutan ekonomi wabah virus Covid-19 mereda. Indeks futur naik di Jepang, Australia, Hongkong, dan ekuitas berjangka AS di awal perdagangan bursa Asia.
Baca juga: Mahaka Media Ancang-ancang Rights Issue 1,2 Miliar Lembar
Komoditas energi harga minyak mentah WTI naik 1,51 persen, sedang batubara turun 1,81 persen. Komoditas logam mayoritas naik dengan timah naik 0,64 persen, dan nikel menanjak 1,44 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, investor akan menanti data aktivitas neraca perdagangan Jepang, dan data stok persediaan minyak AS. (abg)