indoposnews.co.id – PT Krakatau Steel (KRAS) berkomitmen memenuhi kewajiban utang kepada para kreditur. Itu merupakan bagian dari proses restrukturisasi perusahaan. Pelunasan utang jatuh tempo pada Desember akan dibayarkan melalui penjualan saham pada Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI).
Direktur Keuangan Krakatau Steel Tardi menyebut, saat ini ada dua bidder sudah memasukkan harga yakni dari Indonesia Investment Authority (INA), dan konsorsium Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Baca juga: Jual Saham VICO, Bank Victoria Kempit Duit Rp64,8 Miliar
Hasil penjualan saham pada Krakatau Sarana Infrastruktur itu, untuk memenuhi kewajiban membayar utang modal kerja senilai USD200 juta berasal dari Bank Mandiri (BMRI), Bank Negara Indonesia (BBNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).
”Saat ini, kami sedang berada dalam negoisasi tahap akhir untuk kedua bidder tersebut. Krakatau Steel harus menjamin proses ini sesuai ketentuan, dan perundangan berlaku agar tercipta tata kelola perusahaan secara baik. Selain itu, manajemen Krakatau Steel juga harus memperhatikan agar kepentingan Krakatau Steel terjaga dalam proses ini,” ulas Tardi.
Baca juga: Tower Bersama Mulai Jajakan Obligasi Rp1,45 Triliun, Ikuti Jadwalnya
Tardi menambahkan, dalam menyelesaikan negosiasi itu, diperlukan kecermatan, dan kehati-hatian sehingga terpenuhi aspek hukum, dan aspek bisnis yang nantinya akan bermanfaat bagi para pihak yang terlibat. Ketika proses itu selesai, baik konsorsium INA maupun konsorsium PPA berkomitmen akan menyelesaikan pembayaran pada Desember.
Melalui pembayaran itu, Krakatau Steel dapat memenuhi kewajiban utang pada Desember. Krakatau Steel akan tetap menjaga kemampuan perusahaan dalam membayar utang melalui serangkaian inisiatif strategis perusahaan. Pengelolaan utang dilakukan dengan sangat hati-hati dan mengacu kepada perjanjian kredit restrukturisasi yang ditandatangani pada Januari 2020 dengan 10 kreditur.
Baca juga: Pengendali Divestasi 18,3 Juta Saham Pinago Utama Rp28,88 Miliar
”Krakatau Steel telah membayar cicilan utang Rp444,7 miliar pascarestrukturisasi utang. Itu terdiri dari utang Tranche A hasil kesepakatan restrukturisasi utang Krakatau Steel Rp258 miliar, dan cicilan utang kepada Commerzbank Rp186,7 miliar,” tegas Tardi. (abg)