indoposnews.co.id – PT Duta Pertiwi (DUTI) semester pertama 2021, mencatat pendapatan usaha Rp701,27 miliar. Turun 2,29 persen dari periode sama tahun lalu Rp717,76 miliar. Pendapatan konsolidasian anggota kelompok properti Sinar Mas Land itu, disumbang penjualan tanah, rumah tinggal dan ruko, sewa, hotel, arena rekreasi dan lain-lain.
Penjualan tanah, rumah tinggal, dan ruko menjadi kontributor terbesar Rp398,32 miliar atau tumbuh 10,59 persen dibanding tahun lalu Rp360,19 miliar. Dan, 52 persen dari pertumbuhan itu, dari penjualan residensial seperti proyek Kota Wisata, Grand Wisata, Taman Banjar Wijaya, Kota Bunga, dan lain-lain. Kontributor pendapatan segmen sewa Rp232,20 miliar atau turun 15 persen dibanding tahun lalu Rp273,46 miliar. Segmen lain-lain melemah 5 persen menjadi Rp66,08 miliar dibandingkan tahun lalu Rp69,49 miliar. “Duta Pertiwi berupaya memperkuat komposisi pendapatan baik lewat pendapatan penjualan maupun pendapatan berulang (recurring revenue),” tutur Direktur Utama Duta Pertiwi Teky Mailoa, pada Public Expose Live 2021, Selasa (7/9).
Baca juga: Waw, Indofarma Bukukan Pendapatan Rp849,32 Miliar
Selain diversifikasi produk, juga mendiversifikasi portofolio berdasar wilayah. Saat ini, proyek Duta Pertiwi tersebar di Jabodetabek, Semarang, dan Surabaya. Di Jabodetabek, Duta Pertiwi mengelola sejumlah proyek properti. Misalnya, Sinarmas Land Plaza Tower 2 dan 3, Grand Wisata, Kota Wisata, superblok ITC, Legenda Wisata, Apartemen Aerium, Southgate TB Simatupang, dan lain-lain. Sedangkan di Semarang, Duta Pertiwi memiliki DP Mall dan Rooms Inc. Lalu di Surabaya, perseroan memiliki Klaska Residence, ITC Surabaya, Benowo, dan Tanjung Sari (dalam rencana pengembangan). “Melalui sebaran produk dan wilayah itu, perseroan berusaha mempertahankan proporsi 50-50 antara pendapatan penjualan dan pendapatan berulang. Diversifikasi portofolio juga kami lakukan secara organik maupun anorganik,” ucap Teky.
Pada kuartal II tahun ini, Duta Pertiwi membukukan pendapatan lain-lain Rp154 miliar. Angka itu, bersumber dari strategi manajemen dalam meningkatkan kepemilikan saham pada entitas anak yaitu PT Itomas Kembangan Perdana (IPK). Tambahan dari pendapatan lain-lain itu, membuat laba bersih melonjak 81,37 persen menjadi Rp285,44 miliar dibanding tahun lalu Rp157,38 miliar.
Baca juga: BSD Matangkan Pembangunan Tol Serpong-Bogor
Selanjutnya, perseroan akan tetap fokus pada pengembangan residensial, komersial, dan hiburan. Hingga Juni 2021 lalu, Duta Pertiwi memiliki total persediaan real estat Rp3,69 triliun. Itu terdiri dari tanah, dan bangunan siap jual Rp601,69 miliar, bangunan sedang konstruksi Rp1,96 triliun, dan tanah sedang dikembangkan Rp1,14 triliun. Total nilai itu, belum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai persediaan Rp5,51 miliar.
Persediaan tanah dan bangunan siap jual dengan nilai tertinggi Mega ITC Cempaka Mas Rp118,31 miliar, kemudian Grand Wisata Rp99,51 miliar, Mangga Dua Rp93,54 miliar, dan ITC Depok Rp87,19 miliar. Sementara bangunan sedang konstruksi dengan nilai terbesar antara lain Southgate Rp875,26 miliar, Aerium Rp442,28 miliar, Klaska Residence Rp368,35 miliar, Taman Banjar Wijaya Rp113,53 miliar, dan Kota Wisata Rp84,44 miliar. (abg)