indoposnews.co.id – Bencana angin kencang dan banjir yang terjadi Sabtu di dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menyebabkan fasilitas umum dan rumah warga rusak.
Bencana banjir terjadi di Kampung/Dusun Pasirceuri, RT01/02, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas disebabkan oleh meluapnya Sungai Ciletuh yang luapan airnya tersebut menjebol aliran irigasi dengan panjang 10 meter dan tinggi delapan meter tepatnya di Blok BNA3.
“Akibat jebolnya saluran irigasi tersebut, sawah yang ditanami padi berusia 14 hari dengan luas sekitar dua hektare tidak mendapatkan pasokan air,” kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas Idrus dalam laporannya Sabtu.
Ia menjelaskan, sehari sebelumnya atau tepatnya pada Jumat, (19/11), hujan deras yang turun hampir sepanjang hari juga menyebabkan banjir yang menggenangi enam titik di Kecamatan Ciemas seperti di sekitar Jembatan Cidahon dan Cikalong, jalan jalur provinsi yang menghubungkan Desa Merkarsari dengan Desa Ciwaru.
Meskipun saat ini air sudah surut, tetapi tidak menutup kemungkinan jika hujan deras kembali turun maka beberapa titik di kecamatan yang merupakan pusat objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini akan digenangi banjir.
Baca Juga : Longsor dan Angin Kencang Menerjang Tiga Kecamatan di Sukabumi
Lanjut dia, jebolnya saluran irigasi tersebut sudah ditinjau langsung petugas dari Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Ciemas. Kemudian pihaknya pun sudah melaporkan kepada pemerintah setempat agar saluran irigasi yang jebol ini segera diperbaiki.
“Jika tidak segera diperbaiki maka beberapa hektare sawah yang berada Desa Cibenda Desa Sidamulya ikut terdampak karena pasokan air berkurang, sebab area sawah ini sistem pengairannya bergantung kepada irigasi,” tambah Idrus.
Sementara, bencana angin kencang melanda Kampung Mancle, RT 08/02, Desa Bojongasih, Kecamatan Parakansalak yang mengakibatkan satu rumah warga rusak pada bagian dapurnya. Meskipun tidak ada korban luka maupun jiwa pada kejadian ini, tetapi kerugian yang ditanggung pemilik rumah sekitar Rp5 juta.
“Petugas gabungan dari berbagai unsur sudah turun ke lokasi untuk bergotong royong memperbaiki rumah korban, meskipun hanya bagian dapurnya saja yang rusak namun dikhawatirkan rumah ini roboh karena kondisinya sudah lapuk sehingga penghuninya diungsikan sementara ke rumah kerabatnya,” kata Petugas P2BK Parakansalak Jujun Juaeni. (mid/ant)