indoposnews.co.id – PT Bank of India Indonesia (BSWD) menghabiskan seluruh dana hasil right issue Rp652 miliar. Dana tersebut mengalir dalam aset produktif. Tepatnya, dalam bentuk penempatan pada surat berharga, dan penyaluran kredit.
Berdasar rencana, penggunaan dana hasil right issue setelah dikurangi biaya, seluruhnya akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan, untuk meningkatkan aset produktif dalam bentuk penyaluran kredit.
Baca juga: Edukasi Kaum Muda, Bank BTN Jalin Kemitraan dengan UPN Veteran Jakarta
Dengan begitu, perseroan tidak menyisakan dana sepeserpun dari hasil aksi korporasi right issue. Tentu, alokasi penggunaan tersebut telah dikurangi biaya penawaran umum sejumlah Rp3,29 miliar dari perolehan kotor Rp656 miliar.
Sekadar informasi, Bank of India Indonesia kini tengah menggodok penerbitan right issue 1.388.800.000 lembar atau 1,38 miliar lembar. Penerbitan saham baru itu, setara 50 persen dari modal ditempatkan disetor penuh dengan nilai nominal Rp200 per saham.
Baca juga: Tambah Modal, Besok Bank Neo Tentukan Nasib Right Issue
Dengan banderol harga pelaksanaan Rp1.000 per lembar, perseroan akan mengantongi dana segar Rp1,38 triliun. Saham baru itu, menyasar pemodal tercatat dalam daftar pemegang saham pada 16 Agustus 2022 alias recording date. Setiap pemilik satu saham lawas akan memperoleh satu HMETD. Setiap satu HMETD memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.000 per saham.
Bank of India (BOI) sebagai pemegang saham utama sekaligus pemegang saham pengendali dengan kepemilikan 1.055.488.000 saham memiliki hak untuk memperoleh 1,05 miliar saham baru. Berdasar surat pernyataan kesanggupan pada 15 Juni 2022, dan bukti setoran dana pada 22 Desember 2021, 24 Desember 2021, dan 29 Desember 2021, Bank of India menyatakan memiliki dana Rp1 triliun untuk mengambil bagian atas sebagian besar untuk membeli saham baru terbitan perseroan, dan tidak menjual atau mengalihkan hak itu kepada pihak lain selama periode perdagangan. (abg)