indoposonline.net – Pondok Pesantren dan Madrasah di Bengkulu siap melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan (prokes). Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Zahdi Taher saat menghadiri pertemuan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI, di Bengkulu.
Zahdi menyebutkan, Kementerian Agama telah mempersiapkan madrasah dan pondok pesantren untuk memulai pembelajaran tatap muka tersebut. “Bahkan program pembelajaran tatap muka ini telah dilaksanakan, terutama di pondok pesantren. Dalam menerapkan kegiatan belajar tatap muka, selain mengikuti protokol kesehatan juga ada beberapa syarat-syarat yang harus dilaksanakan oleh lingkungan Madrasah maupun pondok pesantren,” ungkap Zahdi, Rabu (19/5/2021).
Baca juga : Bamsoet: Islam Dukung Kesetaraan dan Keadilan Gender
Berberapa persyaratan protokol kesehatan yang perlu dipenuhi, di antaranya madrasah dan pondok pesantren wajib menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan lingkungan. “Misalnya madrasah dan pondok pesantren harus menyediakan sarana cuci tangan serta melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala,” imbuh Zahdi.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengungkapkan akan mendorong Bengkulu sebagai daerah percontohan pembelajaran tatap muka, bila seluruh pihak dan aspek yang dibutuhkan sudah siap. “Jika semuanya sudah siap, bukan tidak mungkin Bengkulu bisa kita jadikan sebagai daerah percontohan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi covid-19,’’ kata Yandri.
Menurut Yandri hasil temuan dari kunjungan spesifiknya di Bengkulu akan dijadikan dasar keputusan saat menggelar rapat kerja secara nasional bersama Menteri. ‘’Karenanya, dengan kunjungan ini Kami ingin memastikan kesiapan Bengkulu terutama persiapan pembelajaran tatap muka, sehingga kami bisa mendorong pemerintah pusat untuk mengambil kebijakan strategis, dan kebijakan yang cepat dan tepat,’’ tegasnya.
Baca juga : Investasi Teknologi, IDE Distribusikan LMS dan Paket Kuota Data Gratis
Sementara Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam kesempatan yang sama, mengungkapkan, dari hasil data dan fakta yang didapat dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, belajar tatap muka di Bengkulu memang sudah bisa dilaksanakan. “Nyatanya Kami sudah mengizinkan pembelajaran tatap muka sejak Februari lalu,” terang Rohidin.
Dalam kunjungan spesifik di Bengkulu Ketua Komisi VIII Yandri Susanto, didampingi empat orang anggota Komisi VIII lainnya, juga turut serta perwakilan Kementerian Sosial, dan BNPB dan dari Kementerian Agama RI yang diwakili Kasbubdit Sarana dan Prasarana Madrasah Ditjen Pendidikan Islam. (kar)