indoposnews.co.id – Dyandra Media International (DYAN) tahun lalu meraup laba bersih Rp46 miliar. Melambung 160 persen dari periode sama 2021 tekor sejumlah Rp75,46 miliar. Efeknya, laba bersih per saham dasar menjadi surplus Rp10,77 dari minus Rp17,66.
Pendapatan bersih Rp1,21 triliun, melangit 116 persen dari episode sama 2021 sebesar Rp563,83 miliar. Beban pokok pendapatan Rp842,34 miliar, melesat 94 persen dari edisi sama 2021 senilai Rp433,80 miliar. Laba kotor melejit 183 persen menjadi Rp368,13 miliar dari fase sama 2021 sejumlah Rp130,03 miliar.
Baca juga: Tidak Beroperasi, Dyandra Media Bubarkan Entitas Usaha
Total beban operasional Rp273,84 miliar, surplus 33 persen dari posisi sama 2021 sejumlah Rp204,99 miliar. Beban penjualan Rp3,54 miliar, menanjak dari Rp1,87 miliar. Beban umum dan administrasi Rp270,30 miliar, naik dari posisi sama 2021 senilai Rp203,11 miliar. Laba operasi Rp94,28 miliar, melambung 225 persen dari edisi sama 2021 minus Rp74,96 miliar.
Beban lain-lain bersih Rp50,99 miliar, bengkak dari Rp11,13 miliar. Penghasilan keuangan Rp1,28 miliar, turun dari Rp2,55 miliar. Laba pelepasan aset tetap Rp476 juta turun dari Rp1,22 miliar. Penurunan nilai goodwill minus Rp26,10 miliar dari nihil. Beban keuangan Rp22,28 miliar naik dari Rp21,20 miliar. Rugi selisih kurs bersih Rp5,46 miliar dari Rp378 juta.
Baca juga: Katrol Performa, Dyandra Media Jual Saham Eco Partners Indonesia
Bagian atas rugi neto entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama Rp65,19 juta dari Rp1,37 miliar. Laba pelepasan investasi saham dalam entitas anak nihil dari Rp7,9 miliar. Lain-lain neto Rp1,15 miliar melesat dari Rp141 juta. Laba sebelum pajak penghasilan Rp43,28 miliar, surplus 150 persen dari edisi sama 2021 tekor senilai Rp86,10 miliar.
Beban pajak penghasilan bersih Rp12,62 miliar, bengkak 651 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp1,68 miliar. Laba tahun berjalan Rp30,66 miliar, melambung 134 persen dari episode sama 2021 rugi Rp87,78 miliar. Total ekuitas Rp510,71 miliar, naik dari Rp481,30 miliar. Total liabilitas Rp577,62 miliar melejit dari Rp478,29 miliar. Jumlah aset Rp1,08 triliun, surplus dari akhir 2021 sebesar Rp959,59 miliar. (abg)