indoposnews.co.id – Garibaldi Thohir alias Boy Thohir hengkang dari Merdeka Copper Gold (MDKA). Boy Thohir meninggalkan kursi panas komisaris emiten tambang besutan Saratoga Group tersebut. Itu setelah memangku jabatan tersebut tidak kurang dari 9 tahun.
Surat pengunduran diri Boy Thohir telah menyambangi meja manajemen Merdeka Gold. Tepatnya, perseroan telah menerima surat itu pada Jumat, 17 Februari 2023. ”Demikian yang bisa kami sampaikan,” tulis Adi Adriansyah, Corporate Secretary Merdeka Gold.
Baca juga: Jumbo! Investor Singapura Gulung 1,34 Miliar Saham Merdeka Gold Rp5,82 Triliun
Sayangnya, alasan pengunduran diri Boy Thohir itu, tidak dijabarkan dengan detail. Fokus mencurahkan perhatian pada GoTo (GOTO)?. Ya, GoTo tidak disangkal butuh tenaga ekstra. Pasalnya, GoTo bertekad untuk mencetak performa terbaik, dan berkomitmen tidak membakar uang lagi. Atau ada hal lain yang membuat Boy Thohir harus hengkang dari kursi komisaris, misalnya hubungan retak dengan Sandiaga Uno, pemilik Merdeka Gold, jawabannya hanya Boy Thohir yang tahu.
Sekadar informasi, Boy Thohir telah menjadi Komisaris Merdeka Gold sejak Desember 2014. Itu setelah menjabat Direktur Merdeka Gold pada 2012. Saat ini, Boy Thohir masih menjabat Presiden Direktur Adaro Energy Indonesia (ADRO).
Baca juga: Merdeka Gold Dapat Jaminan Piutang USD225 Juta
Selain menjadi komisaris, kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir itu, juga mengempit saham Merdeka Gold sebanyak 1,77 miliar lembar alias 7,35 persen. Kepemilikan saham Boy Thohir mengungguli PT Suwarna Arta Mandiri dengan tabulasi 5,58 persen, dan Hongkong Brunp & Catl Co. Limited 5 persen.
Untuk sementara, susunan komisaris Merdeka Gold antara lain Edwin Soeryadjaya Presiden Komisaris, Tang Honghui Komisaris, Budi Bowoleksono Komisaris Independen, Muhamad Munir Komisaris Independen, dan Yoke Candra Komisaris.
Baca juga: Refinancing, Merdeka Gold Pinjami Entitas Usaha USD200 Juta
Selanjutnya, formasi direksi meliputi Albert Saputro Presiden Direktur, Andrew Phillip, David Thomas Fowler, Hardi Wijaya, Gavun Arnold, Titien Supeno, dan Chrisanthus Supriyo sebagai direktur. (abg)