indoposnews.co.id – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE) mematok kontrak baru tahun ini senilai Rp7,1 triliun. Proyeksi itu, didominasi proyek pemerintah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Besaran target itu, perkiraan paling minimum.
Itu terdiri dari proyek pemerintah Rp3,8 triliun, BUMN Rp2,3 triliun, internal Wika Grup Rp 200 miliar, dan lainnya Rp800 miliar. ”Ada potensi proyek lain belum dimasukkan sebagai target. Salah satunya proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” tutur Direktur Utama Wika Gedung Nariman Prasetyo, Selasa (18/1).
Baca juga: Induk Net TV, Tetapkan Harga IPO Rp196 per Saham
Wika Gedung berkomitmen menjadi yang terdepan dalam memenuhi perangkat diperlukan dalam proyek tersebut. ”Kami sudah siapkan seperti modular dari precast beton untuk proyek IKN Nusantara,” imbuhnya.
Selain itu, Wika Gedung juga menyiapkan teknologi Building Information Modeling (BIM) untuk mewujudkan kawasan terintegrasi. Mulai proses investigasi, RAB, pelaksanaan, hingga pemeliharaan. Namun, proyek itu belum masuk kalkulasi target kontrak perseroan 2022.
Baca juga: Market Berpotensi Menghijau, Koleksi Saham-Saham Ini
Wika Gedung tahun ini, juga akan masuk pasar high-rise landed & modular dan precast technology, serta melakukan konsesi untuk captive market. Perseroan akan lebih selektif terhadap proyek, terutama swasta. Pasar pemerintah dan BUMN menjadi segmen strategis tahun ini. ”Strategi kami optimalisasi BIM, Supply Chain Management (SCM) dan sistem, serta mengendalikan perputaran piutang,” tegas Direktur Keuangan, Human Capital, dan Manajemen Risiko Wika Gedung Syailendra Ogan. (abg)