indoposononline.net – Menristek Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D berbagi ilmu di hari ketiga,Global Network for Advanced Management (GNAM) Week . Pada penyelenggaraannya di hari ketiga (17/3), GNAM Week 2021 Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D memberikan perspektif pemerintah dalam upaya akselerasi inovasi di masa pandemi Covid-19.
Menristek menyatakan bahwa masa pandemi ini harus dijadikan momentum untuk melakukan pembiasaan penggunaan teknologi dalam berbagai macam lini di masyarakat.
Baca juga : Hotel Cynthiara Alona Digerebek Polisi, Ternyata Dijadikan Tempat Esek-Esek
“Era setelah pandemi akan ditandai dengan kondisi less contact society dan less cash society, dan untuk mempersiapkan era ini Indonesia harus mengubah paradigma ekonomi dari berbasis sumber daya alam ke arah ekonomi berbasis inovasi teknologi,” ujar Menristek.
Selain pengembangan ICT, pemerintah juga berupaya mengakselerasi inovasi dengan membuat suatu konsorsium riset inovasi yang berisikan akademisi, pelaku industri, dan pemerintah. Menurutnya, pemerintah harus berperan sebagai penghubung antara dunia industri dengan dunia riset-akademisi.
“Selama ini dunia industri kita hanya fokus pada profit, sehingga akhirnya hanya bertindak sebagai trader yaitu membeli produk luar untuk dijual kembali di dalam negeri, tidak fokus ke arah Research & Development (R&D). Akademisi kita bergumul dengan dunia risetnya sendiri, tanpa melihat kebutuhan pasar, sedangkan yang paling tahu kebutuhan masyarakat itu dunia industri. Konsorsium ini berusaha mempertemukan kedua hal tersebut,” ujarnya.
Konsorsium riset-inovasi ini terbukti telah sukses menghasilkan sejumlah teknologi tepat guna terkait kebutuhan masyarakat di masa pandemi. Dukungan juga diberikan pemerintah ke pelaku industri dengan program tax reduction bagi industri yang melakukan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D).
Pemerintah kini juga berusaha mengakselerasi penerapan e-government di pemerintahan, pelatihan digital talent, dan pengembangan technopreneurship. Terkait technopreneurship, Indonesia harus bangga karena ada di posisi sembilan dunia dalam hal jumlah startup terbanyak yang mendapatkan pendanaan kelas unicorn. Ia mengharapkan generasi muda para pelaku startup ini akan menjadi The new conglomerate of Indonesia, menjadi wajah ekonomi Indonesia yang baru di masa depan.
Terakhir, Bambang mengingatkan bahwa penerapan ekonomi berbasis inovasi tidak hanya bermanfaat selama pandemi, tapi juga akan mengurangi masalah kesenjangan ekonomi. Inovasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi jika diterapkan oleh para Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memajukan bisnis mereka dalam hal pemasaran dan distribusi, sehingga perputaran uang tidak hanya bertumpu pada pengusaha-pengusaha besar saja.
GNAM Week merupakan ajang pertemuan rutin bagi para mahasiswa dari beragam sekolah bisnis bergengsi di dunia yang tergabung dalam jejaring GNAM dan dilaksanakan secara serentak oleh masing-masing institusi anggotanya.
Tahun ini Magister Manajemen (MM) FEB UI sebagai salah satu tuan rumah yang rutin menyelenggarakan GNAM Week, dengan mengangkat tema Innovation in the Pandemic Age: Lessons from Businesses that Successfully Grow. Diharapkan, para peserta dalam kegiatan ini akan mendapatkan perspektif tentang bagaimana pandemi tidak hanya menghadirkan tantangan bagi industri, tetapi juga peluang bagi mereka untuk bertransformasi dan tumbuh. (ash)