indoposnews.co.id – Ramco Systems Ltd menegaskan komitmen memperluas solusi payroll di Indonesia. Itu dilakukan melalui investasi jangka panjang, dan lokalisasi produk mengacu pada praktik global.
“Kami hadir untuk membantu perusahaan di Indonesia mengadopsi praktik global, dan teknologi mutakhir demi mempercepat transformasi bisnis. Payroll menjadi salah satu produk andalan kami yang memberikan nilai nyata bagi karyawan, dan perusahaan,” tutur Sandesh Bilagi, President & Chief Operating Officer Ramco Systems Ltd.
Saat ini, Ramco Systems menjalankan lebih dari 40 juta slip gaji per tahun pada 60 negara melalui satu platform terpadu. Solusi payroll itu, dilengkapi mesin AI untuk mendeteksi kecurangan, mengidentifikasi anomali, dan mendorong penerapan praktik terbaik pengelolaan SDM. Di sejumlah negara, sistem Ramco telah terhubung langsung secara digital dengan otoritas pajak, memungkinkan pelaporan otomatis setiap kali gaji diproses.
Baca juga: Borong Kapal, Cakra Buana Siapkan Anggaran Rp1,62 Triliun
Menurut Sandesh, pengalaman karyawan menjadi pusat perhatian dalam pengembangan teknologi ini. “Karyawan itu aset terpenting perusahaan. Kami ingin memastikan pengalaman mengakses informasi gaji, pajak, dan tunjangan sama mulusnya seperti menggunakan platform media sosial. Tidak ada lagi pengalaman terputus atau sistem yang kuno,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tren regulasi di Indonesia yang mengarah pada pelaporan pajak digital. “Di berbagai negara seperti Australia, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia, payroll yang terhubung langsung ke sistem pemerintah sudah menjadi standar. Saya melihat Indonesia menuju arah yang sama, dan Ramco siap membantu perusahaan beradaptasi,” tambah Sandesh.
Dengan lebih dari 20 pelanggan awal di Indonesia yang telah mengadopsi solusi payroll Ramco, perusahaan optimistis adopsi akan meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan masuknya generasi baru ke dunia kerja. “Pertumbuhan Indonesia akan memicu percepatan transformasi digital, termasuk di bidang HR. Kami siap menjadi mitra strategis bagi perusahaan-perusahaan di sini,” ucapnya,
Baca juga: Murah! Distributor Coklat Prancis Gulung Miliaran Saham Mulia Boga
Subbaraman Ramaswamy, Chief Customer Success Officer Ramco Systems Ltd, juga mengungkapkan bahwa payroll menjadi salah satu fokus utama Ramco di Indonesia karena perannya yang krusial bagi kelancaran bisnis. “Anda bisa memindahkan banyak barang, tetapi jika karyawan tidak dibayar, tidak ada akan bekerja. Payroll adalah nadi operasional perusahaan,” ujarnya.
Menurut Ramaswamy, solusi payroll Ramco mampu menjawab tantangan perusahaan modern, mulai dari manajemen karyawan tetap, pekerja hybrid pasca-pandemi, hingga pekerja gig yang kian marak di Indonesia. Sistem ini juga dirancang untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi, termasuk integrasi dengan inisiatif pemerintah seperti sistem pajak digital.
“Pemerintah mengarah pada integrasi penuh antara payroll dan sistem pajak, seperti yang sudah terjadi di Australia, Singapura, dan Hong Kong. Untuk itu, perusahaan memerlukan sistem yang terus diperbarui dan mampu beradaptasi dengan cepat. Ramco Payroll hadir untuk menjawab kebutuhan ini,” jelasnya.
Baca juga: Anjlok 99,81 Persen, Laba Adhi Properti Sisa Rp33 Miliar
Sistem ini juga terintegrasi dengan platform global seperti SAP, Workday, dan Oracle, sehingga dapat dihubungkan atau diputuskan dengan mudah melalui API, mendukung konsep ekonomi digital yang minim intervensi manual.
Ramaswamy menegaskan, teknologi ini siap digunakan oleh berbagai jenis perusahaan di Indonesia, dari korporasi tradisional, perusahaan rintisan (startup), hingga usaha yang mengandalkan tenaga kerja lepas. “Kami percaya solusi ini akan menjadi game changer untuk perusahaan di Indonesia. Payroll harus seamless, patuh regulasi, dan mampu mengikuti laju pertumbuhan bisnis,” tutupnya.
Head of People Sercives & Country Learning Manager Rentokil Budi Santoso turut berbagi wawasan dan pengalaman penggunaan teknologi dari Ramco Systems di perusahaannya. “Ketika berbicara tentang tenaga kerja dalam jumlah besar, waktu yang dihabiskan untuk melakukan tugas payroll secara manual secara alami menghadirkan potensi signifikan untuk penghematan biaya. Dengan jumlah karyawan lebih dari 4.600 orang, tidak mungkin bagi kami untuk tidak memiliki sistem payroll yang terintegrasi,” ungkap Budi. (abg)



























