Indoposonline.NET – Ultra Voucher (UVCR) mengantongi pernyataan efektif Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Saham pelopor dan aggregator voucher diskon digital terbesar Indonesia PT Trimegah Karya Pratama itu, menyandang status efek syariah. ”Semoga kehadiran kami memberi nilai tambah optimal kepada stakeholders, dan shareholders melalui transformasi bisnis, Direktur Utama Ultra Voucher, Hady Kuswanto, Sabtu (17/7).
Seiring pernyataan efektif itu, OJK menetapkan saham Ultra Voucher sebagai efek syariah. Berdasar ketentuan regulator pasar modal, masuk efek syariah saham dari perusahaan yang produk, jenis bisnis, jasa, dan akad beserta pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Jenis kegiatan bisnis perusahaan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah seperti riba, judi, dan lain-lain.
Baca juga: Tekor USD2,5 Miliar, Ini Penjelasan Garuda Indonesia
Ultra Voucher menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai Join Lead Underwriters (JLU) atau Penjamin Pelaksana Emisi Efek bersama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, dan PT Surya Fajar Sekuritas. Berdasar prospektus, Ultra Voucher menawarkan harga saham Initial Public Offering (IPO) pada Rp100 per saham. Dengan skema harga itu, Ultra Voucher akan meraup dana Rp50 miliar dari pelepasan 500 juta lembar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan, dan disetor penuh.
Secara bersamaan, Ultra Voucher juga akan menjajakan 250 juta waran seri I menyertai saham baru atau maksimal 16,67 persen. Waran seri I diberikan gratis sebagai insentif bagi para pemegang saham baru dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan dengan ketentuan setiap pemegang dua saham berhak memperoleh satu waran seri I.
Baca juga: Sepekan Aliran Masuk Modal Asing Rp7,55 Triliun
Dana hasil IPO untuk pengembangan produk, dan fitur sebagai bagian transformasi bisnis, dan penambahan channel distribusi melalui ekspansi hingga ke negara-negara kawasan ASEAN.” Transformasi bisnis melalui pengembangan produk lebih besar seperti everyday services salah satunya produk investasi. Selain itu, kami akan ekspansi dengan membuka kantor cabang di luar Indonesia, menyasar negara-negara ASEAN,” tambah Chief Operating Officer Ultra Voucher Riky Boy Permata.
Penggunaan dana hasil IPO 36 persen untuk belanja modal termasuk pengembangan produk dan fitur, 34 persen untuk beban operasional termasuk penambahan sumber daya manusia, software, channel distribusi, dan 30 persen untuk peningkatan modal kerja termasuk pembelian persediaan voucher.
Baca juga: Modernisasi, Persenjatai Rute Kiaracondong-Cicalengka Sistem Persinyalan Canggih
Ultra Voucher juga termasuk sebuah aplikasi dan features pelengkap atau supporting berbagai platform, perusahaan, dan bank digital. Secara fundamental, bisnis Ultra Voucher menunjukkan performa positif. Sepanjang 2020, laba bersih tahun berjalan melonjak 440,6 persen. Per Maret 2021, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp543,49 juta dengan total penjualan Rp194,48 miliar.
Tahapan rencana IPO Ultra Voucher terus berlanjut dan telah memperoleh pernyataan efektif dengan target pelaksanaan listing day pada Selasa, 27 Juli 2021. ”Kami optimistis, saham Ultra Voucher akan sangat menarik untuk investor. Selain fundamental bagus dan berkesinambungan, prospek pengembangan bisnis juga terbuka lebar untuk menjadi perusahaan anak bangsa dapat berdaya saing global,” tukas Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi.
Baca juga: Lompatan Inflasi Warnai Koreksi Wall Street
Selanjutnya, Ultra Voucher akan menggelar penawaran umum perdana pada 19-23 Juli 2021, penjatahan 23 Juli 2021, distribusi 26 Juli 2021, listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Juli 2021. Antusiasme masyarakat terhadap IPO Ultra Voucher sangat tinggi. Itu ditunjukkan hasil bookbuilding per 7 Juli 2021 mengalami kelebihan pemesanan 18,6x dari porsi pooling. Itu wajar mengingat sektor Ultra Voucher masuk sektor teknologi, saat ini merupakan sektor diminati investor, baik dalam, dan luar negeri.
Prospek perusahaan sangat bagus terlihat dari laba bersih naik secara signifikan. Perseroan menjalankan usaha relatif berbeda dengan bisnis voucher eksisting saat ini. Sebagai nilai tambah dapat dilihat penawaran umum ini melibatkan tiga perusahaan sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Di mana, tiga perusahaan sekuritas itu, merupakan langganan menjadi penjamin pelaksana emisi efek. ”Kami menjadi penjamin pelaksana emisi efek IPO kali ini,” imbuh Amir Suhendro Samirin, Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.
Baca juga: Tambah Produksi Oksigen, Jokowi Puji Aneka Gas Industri-Samator
Per Desember 2020, total downloader aplikasi Ultra Voucher sudah lebih dari 200 ribu baik perangkat android maupun iOS. Di mana, ada lebih dari 10 ribu pengguna melakukan transaksi setiap bulan. Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand, dan lebih dari 40 ribu outlet seluruh Indonesia.
Saat ini, merchant bekerja sama dengan Ultra Voucher dari berbagai segmen. Meliputi Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain. (abg)