Indoposonline.NET – Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mengalami koreksi signifikan pada Jumat (16/7). Dow menukik 299,17 poin atau 0,86 persen menjadi 34.687,85. S&P 500 menukik 0,75 persen ke posisi 4.327,16, dan Nasdaq Composite merosot 0,8 persen ke level 14.427,24.
Hasil itu, membawa Dow Jones Industrial Average ke zona merah minggu ini. Koreksi terjadi menyusul kekhawatiran inflasi membayangi angka penjualan ritel, dan laporan pendapatan lebih baik dari perkiraan. Rata-rata tiga indeks utama menutup minggu ini lebih rendah setelah menguat tiga minggu secara beruntun.
Baca juga: Tambah Produksi Oksigen, Jokowi Puji Aneka Gas Industri-Samator
Secara mingguan, Dow minus 0,52 persen, S&P 500 tekor 0,97 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,87 persen. Indeks sentimen konsumen AS dari University of Michigan berada di 80,8 paruh pertama Juli, turun dari bulan lalu di kisaran 85,5, dan lebih buruk dari perkiraan ekonom dengan proyeksi naik. Sejatinya, ekspektasi inflasi meningkat, dengan konsumen percaya harga akan naik 4,8 persen tahun depan, level tertinggi sejak Agustus 2008.
Pasar tertahan sepanjang minggu ketakutan inflasi meski S&P 500, dan Dow Jones sempat menyentuh posisi tertinggi baru sepanjang masa secara singkat. Pada Selasa, indeks harga konsumen menunjukkan lompatan 5,4 persen pada Juni dari tahun lalu, laju tercepat 13 tahun terakhir.
Baca juga: Potensial, Garuda Indonesia Maksimalkan Bisnis Kargo
Terlepas dari kerugian minggu itu, tahun ini Dow Jones masih menanjak 13 persen, dan hanya 1,15 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa. Tahun ini, S&P 500 menguat 15 persen, dan 1,51 persen di bawah rekor.
Saham energi jatuh ke wilayah negatif pada Jumat karena harga minyak melemah dari level tertinggi. Pelemahan kinerja saham teknologi juga membebani pasar. Saham Apple ditutup minus 1,4 persen setelah mencatat rekor penutupan pada dua hari sebelumnya. Saham Netflix jatuh menjelang laporan pendapatan kuartal kedua raksasa streaming itu minggu depan. (abg)