Indoposonline.NET – PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) menebar dividen final Rp64 miliar. Angka itu Setara Rp12,17 per lembar, diambil dari laba bersih 2020 sejumlah Rp80 miliar. Dan, sisa Rp16 miliar untuk dana cadangan.
Pembagian dividen dengan dividend payout ratio (DPR) sebesar 80 persen itu, naik dari tiga tahun sebelumnya yaitu tahun 2017 sebesar 30 persen, 2018 sejumlah 49 persen, dan 2019 di kisaran 75 persen. ”Peningkatan itu, menunjukkan komitmen perseroan terhadap pemegang saham dan investor yang terus memberikan kepercayaan kepada Jasa Armada,” tutur Direktur Utama IPCM Amri Yusuf, Kamis (17/6).
Baca juga: Update, Berikut Harga The New BMW 4
Sepanjang 2020, perseroan berhasil mencatat pendapatan usaha Rp689 miliar. Naik 2 persen dibanding periode sama 2019 sebesar Rp682 miliar. Lalu, membukukan laba bersih sebesar Rp80 miliar. Capaian positif itu, ditunjukkan pertumbuhan signifikan segmen luar pendapatan jasa kapal Pelabuhan Umum (Pelum).
Segmen Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (Tuks) tumbuh 39 persen menjadi Rp107 miliar dari periode sama 2019 sebesar Rp77 miliar. Lalu, Terminal Khusus (Tersus) naik 23 persen menjadi Rp88 miliar dari periode sama 2019 sebesar Rp77 miliar. Aset naik 10 persen ke Rp1,4 triliun dari periode sama 2019 sejumlah Rp1,3 triliun.
Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan 3,50 Persen
Selain itu, perseroan sukses menuntaskan pembangunan empat kapal tunda baru dengan daya mesin 2X2200 HP. Kapal itu, diharap menjadi penambah kekuatan armada dan alat produksi untuk mendukung perluasan pasar di masa mendatang. ”Kami juga menambah pasar baru di Patimban,” imbuh Amri.
Mengenai penggunaan dana hasil IPO, 10 persen atau setara Rp44 miliar untuk modal kerja. Sisa dana 90 persen sebesar Rp396 miliar untuk investasi. Di mana, Rp230 miliar untuk pembelian empat unit kapal tunda dengan pembayaran hingga akhir 2020 mencapai 86 persen, dan saat ini pembayaran telah mencapai 95 persen.
Baca juga: Bambang Brodjonegoro jadi Komisaris Independen Astra Periode 2021-2024
Kemudian, sisa dana IPO Rp166 miliar untuk kebutuhan investasi tahun ini, dan tahun berikutnya. Untuk penguatan pengelolaan fungsi strategi korporasi, komersial, dan optimalisasi pencapaian target operasi Jasa Armada, pemegang saham menyetujui perubahan nomenklatur jabatan dua direktur yaitu direktur komersial dan operasi berubah menjadi direktur komersial dan pengembangan bisnis. Lalu, direktur armada dan teknik menjadi direktur armada dan operasi.
Menyusul perubahan nomenklatur jabatan itu, menjadi sebagai berikut, Direktur Utama Amri Yusuf, Direktur Komersial & Pengembangan Bisnis Shanti Puruhita, Direktur Armada & Operasi Muhammad Iqbal, dan Direktur Keuangan & SDM/Direktur Independenz Rizki Pribadi Hasan. (abg)


























