indoposnews.co.id – PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) sepanjang 2021 membukukan laba bersih Rp220 miliar. Melesat 144 persen dibanding periode sama 2020 senilai Rp90 miliar. Penjualan & pendapatan usaha Rp14,24 triliun, tumbuh 12,5 disanding periode sama 2020 sekitar Rp12,65 triliun.
Penjualan barang beli putus tercatat Rp13,5 triliun, dan penjualan konsiyansi Rp730,1 miliar. Kinerja apik itu, ditopang kedua segmen bisnis imilik perseroan yaitu segmen distribusi dengan kontribusi 64 persen, dan segmen ritel berkontribusi 36 persen terhadap penjualan neto.
Baca juga: Luncurkan Program Bingkisan Berkah UKM Rembang, Ini Tujuan Semen Gresik
Segmen distribusi melayani distribusi bahan bangunan, kimia, dan consumer goods itu, tahun lalu tumbuh 12,7 persen. Sedang segmen ritel diwakili Mitra10, dan Atria naik 12 persen. Capaian itu, catatan tersendiri mengingat keterbatasan operasi, dan aktivitas kala pandemi.
Soliditas kinerja penjualan, dan rendahnya pertumbuhan beban pokok penjualan barang beli putus berdampak positif pada laba kotor perseroan. Sepanjang 2021 laba kotor tercatat Rp2,29 triliun, tumbuh 16,1 persen dibanding periode sama 2020 sebesar Rp1,97 triliun.
Baca juga: Lunasi Utang, Emiten Milik Sandiaga Uno Jajakan Obligasi Rp2 Triliun
Kinerja positif juga dibukukan laba usaha, setelah dikurangi beban operasional, dan ditambah pendapatan usaha lain-lain. Laba usaha tercatat Rp516,60 miliar, tumbuh meyakinkan 58,2 persen. Sedang laba sebelum pajak tercatat Rp288,06 miliar, tumbuh 151 persen dibanding periode sama 2020 yaitu Rp114,75 miliar.
Perseroan melanjutkan ekspansi agresif segmen ritel modern. Di mana, tahun 2022 perseroan akan menambah 4 toko baru Mitra10, dan 4 toko baru Atria. Nah, dari target itu, 1 toko baru Mitra10 ke-43 telah diresmikan pada Januari 2022 di Kota Pekanbaru, 2 showroom Atria ke-16 di Pekanbaru, Riau, dan ke-17 telah diresmikan pada awal April 2022 lalu di Pasar Baru, Tangerang.
Baca juga: Penutupan Giant Tekan Kinerja, Simak Ini Penjelasan Hero Supermarket
Selanjutnya, Mitra10 akan menyusul di Cibinong Bogor, Jakarta (Pondok Bambu), dan Lampung. Selain membuka toko baru, perseroan juga berencana melakukan re-modelling di 4 toko lama Mitra10. Dengan begitu, pada akhir 2022 mendatang perseroan akan memiliki 46 toko Mitra10, dan 19 toko Atria. Perseroan optimistis target 50 toko Mitra10 akan tercapai pada 2023 mendatang, dan menjadikan Mitra10 sebagai jejaring ritel modern terbesar, dan terlengkap di Indonesia.
Perseroan menilai segmen modern ritel memiliki ruang sangat luas untuk tumbuh lebih besar melihat jumlah penduduk Indonesia, coverage area sangat luas, dan memberikan potensi kontribusi marjin keuntungan lebih besar dibanding segmen distribusi. Tidak ketinggalan, kinerja segmen distribusi akan ditingkatkan dengan melakukan perluasan jaringan 5 depo di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Baca juga: Lego 70 Juta Lembar, Pengendali Surya Fajar Capital Raup Rp105,63 Miliar
Selain itu, perseroan juga mendisain ulang sistem supply chain dengan ekspansi, dan renovasi Gudang di Kapuk untuk private brand, mengembangkan aplikasi digital, otomatisasi, dan proses replenishment untuk meningkatkan produktivitas. Termasuk meningkatkan system transportasi untuk menunjang kegiatan supply chain, dan menekan biaya transport.
Saat ini, perseroan memiliki 43 Cabang Distribusi Bahan Bangunan di 40 kota besar, 4 cabang distribusi Kimia, dan 38 area distribusi consumer goods (FMCG). Pada segmen ritel, perseroan memiliki 43 gerai Mitra10 Ritel Modern Bahan Bangunan & Home Improvement, dan 17 gerai Atria Ritel Modern Home Furnishing di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Tegal Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Pekanbaru, Makassar, Balikpapan, dan Banjarmasin.
Baca juga: Diversifikasi, Armada Berjaya Optimistis Koleksi Pendapatan Rp108,63 Miliar
Sepanjang tahun ini, perseroan mematok pertumbuhan penjualan 11 persen, dan pertumbuhan laba bersih 18 persen. Untuk mencapai proyeksi itu, perseroan telah menyiapkan belanja modal alias Capital Expenditure (Capex) Rp600 miliar. Dana itu, 80 persen untuk pengembangan segmen ritel modern Mitra10, dan Atria. Sedang 20 persen digunakan segmen distribusi untuk ekspansi Gudang, renovasi, peremajaan kendaraan, peralatan, dan teknologi.
Manajemen berkeyakinan prospek industri properti akan terus membaik, terlebih pemerintah telah menyampaikan optimisme atas pertumbuhan ekonomi nasional 5,2 persen. Perbaikan penanganan pandemi, dan kembali makin meningkatnya aktivitas masyarakat setelah vaksin booster merata menjadi katalisator positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan khususnya perseroan. ”Sudah saatnya perekonomian nasional bergerak maju, dan perseroan harus memanfaatkan kesempatan ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atas bahan bangunan, dan sekaligus menjadi pemimpin pasar,” tutur Idrus Widjajakusuma, Corporate Secretary Catur Sentosa Adiprana.
Baca juga: Kuasai Pasar, Maret 2022 Astra Group Jual Mobil 54.713 Unit
Dengan dukungan para pemegang saham pengendali dan utama yang berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas, dan nilai perseroan, perusahaan menargetkan memiliki 100 toko Mitra10 pada 2030 mendatang. Rencana jangka panjang itu, untuk melanjutkan target ekspansi 50 gerai Mitra10 yang akan tercapai pada 2023 mendatang. (abg)