Indoposonline.NET – Subholding Gas PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) berkomitmen meningkatkan portofolio pengelolaan bisnis Liquid Natural Gas (LNG) nasional. Karena itu, PGN menjalin kerja sama dengan PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak LNG). Kemitraan tersebut untuk pengembangan bisnis, dan pemanfaatan terminal LNG.
Selanjutnya, PGN dan Badak LNG telah meneken pokok-pokok perjanjian kerja sama sebagai sinergi antarafiliasi PT Pertamina mengenai penyediaan fasilitas penyimpanan dan break bulking LNG pada fasilitas Terminal LNG Bontang dioperasikan Badak LNG dengan skema Terminal Use Agreement (TUA) atau skema lainnya. ”Kerja sama ini untuk mendukung kebutuhan penyimpanan dan break bulking LNG pada penyaluran LNG ke Small Land Based LNG Regasification Cilacap,” tutur Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto.
Baca juga: Rights Issue 14,35 Miliar Lembar, Diamond Citra Ngemis Persetujuan Bank Oke
Small Land Based LNG Regasification Cilacap akan dioperasikan untuk pemenuhan gas RU IV Cilacap secara bertahap sampai 111 MMSCFD selama 20 tahun. RU IV Cilacap menjadi salah satu potensi pasar LNG cukup besar bagi Subholding Gas dan entry point pengembangan pasar LNG retail Jawa Tengah bagian selatan.
Selain itu, PGN dan Badak LNG juga telah meneken Nota Kesepahaman mengenai kajian bersama bisnis LNG, dan fasilitasnya. Teken kerja sama dilakukan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan dan President Director & Chief Executive Officer PT Badak Natural Gas Liquefaction, Gema Iriandus Pahalawan. ”Menyusul kerja sama ini, PGN dan Badak LNG akan menyusun kajian bersama meliputi bisnis LNG, fasilitas, dan penyediaan LNG Hub untuk memenuhi kebutuhan gas Cilacap, Terminal LNG Teluk Lamong, Sektor Smelter, dan Pasar Global,” jelas Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan.
Baca juga: Zyrexindo Dapat Fasilitas Kredit USD8 Juta, Alokasinya untuk Ini
Kajian bersama juga mengenai penyediaan mini LNG, penyediaan LNG bunkering, pengembangan LNG domestik, dan internasional. PGN, dan Badak LNG juga terbuka potensi kerja sama lain saling menguntungkan. Transformasi Subholding Gas memperkuat peran PGN dalam pengelolaan bisnis gas bumi nasional termasuk LNG. Untuk itu, PGN akan fokus pada hal-hal strategis dan menumbuhkan segmen bisnis. Peluang di era LNG dimanfaatkan PGN untuk meningkatkan performa bisnis dan mendukung program-program strategis Holding Migas seperti dekarbonisasi dan efisiensi. Salah satunya melalui penyediaan LNG untuk Kilang Cilacap, dan pembangunan Terminal LNG.
Pada lingkup pasar domestik, bisnis LNG akan memiliki kontribusi besar melalui proyek konversi BBM ke LNG untuk pembangkit listrik PLN sesuai Kepmen 13/2020. Sedang pasar luar negeri, perusahaan melakukan pendekatan dengan pemain LNG di negara-negara target. PGN juga mulai mengarahkan kepada pasar global dengan Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, China, negara Asia Tenggara, dan negara-negara Eropa sebagai negara target.
Baca juga: Pendapatan Bank Banten Melangit 262 Persen, Ini Pemicunya
Selain itu, kerja sama juga sebagai perencanaan, persiapan pelaksanaan untuk menciptakan kemitraan, dan sinergi bisnis saling menguntungkan. Pelaksanaan tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan berlaku, dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan secara baik atau good corporate governance. ”Upaya-upaya pengembangan LNG ke depan butuh dukungan berbagai pihak baik pemerintah maupun badan usaha lain. Itu mengingat pentingnya utilisasi LNG bagi pemenuhan kebutuhan energi Indonesia,” harap Haryo. (abg)