Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali mengorbit zona hijau. Pergerakan berhasil rebound tepat di level support Moving Average 50 hari secara teknikal mendorong arah pergerakan Indeks cenderung positif. Melanjutkan bullish trend jangka panjang, dan menguji resistance upper bollinger bands.
Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut indikator stochastic, dan RSI mulai terlihat menjenuh dari momentum bearish memberi indikasi ada peluang lanjutan penguatan akhir pekan. Secara teknikal Indeks berpotensi menguat terbatas dengan support 6.020, dan resisten 6.084.
Baca juga: Pelayaran Tamarin Optimistis Koleksi Pendapatan USD13,45 Juta
Sejumlah saham laik koleksi antara lain Astra International (ASII), Bank Central Asia (BBCA), Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Tabungan Negara (BBTN), Buana Finance (BFIN), Bank Mandiri (BMRI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Ciputra Development (CTRA), dan Perusahaan Gas Negara (PGAS).
Menyudahi perdagangan Kamis (15/7), Indeks surplus 1,13 persen atau 67,54 poin ke level 6.046,75 setelah bergerak menguat sejak awal sesi perdagangan. Indeks membalik kerugian pada perdagangan sebelumnya akibat aksi jual investor kehilangan sedikit kepercayaan investasi di tengah badai kasus Covid-19 Indonesia.
Baca juga: Wall Street Negatif, IHSG Potensi Lanjut Positif
Saham-saham perbankan berhasil mendorong Indeks hingga menguat satu persen. Di mana, saham BBCA surplus 2,1 persen, BBRI menguat 2,7 persen, BMRI menanjak 3,1 persen, dan ARTO melesat 3,8 persen menjadi leader pendorong indeks. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp555,34 miliar.
Data neraca perdagangan alami penurunan surplus Juni 2021 sebesar USD1,32 miliar dibanding bulan sebelumnya USD2,37 miliar. Total surplus neraca perdagangan semester pertama 2021 mencapai USD11,86 miliar. Lompatan tertinggi terjadi pada ekspor sektor pertanian 33 persen, migas 27,23 persen, pertambangan 11,75 persen, dan industri pengolahan 7,34 persen. Sedang dibandingkan Juni 2020, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada sektor migas 117,15 persen, pertambangan 92,8 persen, industri pengolahan 45,92 persen, dan pertanian 33,04 persen.
Baca juga: IHSG Menguat, Saham Buana Finance Seksi
Semnetara bursa saham Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei tekor 1,15 persen, TOPIX melorot 1,20 persen, indeks CSI300 naik 1,35 persen, dan Hang Seng melonjak 0,75 persen. Bursa saham Tiongkok optimistis di tengah data pertumbuhan kuartal kedua China sebagian besar melambat sejalan ekspektasi. Bahkan ketika peningkatan belanja konsumen menunjukkan pemulihan lebih seimbang.
Bursa Eropa ditutup melemah pada perdagangan Kamis (15/7), tertekan saham energi dengan koreksi akibat perosotan harga minyak mentah dunia. Indeks Stoxx 600 turun 0,95 persen, di mana, sektor migas anjlok 2,7 persen. Harga minyak melemah setelah OPEC mencapai kesepakatan produksi minyak. DAX Jerman minus 1,01 persen, FTSE Inggris tekor 1,12 persen, FTSE MIB Italia menukik 1,27 persen. (abg)