indoposnews.co.id – Bank Tabungan Negara (BBTN) menggeber soft launching Super Apps Bale by BTN. Hajatan itu, dilakukan pada rangkaian HUT KPR ke-48 BTN. Bale by BTN merupakan transformasi dari BTN Mobile, saat ini digunakan nasabah BTN untuk bertransaksi.
Pada acara itu, hadir Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, dan Menteri BUMN Erick Thohir. “Hari ini kami melakukan soft launching Bale by BTN untuk memperkenalkan Super Apps kepada masyarakat. Super Apps Bale by BTN akan diluncurkan secara resmi saat HUT ke-75 BTN pada 9 Februari 2025,” tutur Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama BTN, pada acara penutupan rangkaian HUT KPR ke-48 BTN, di Jakarta, Minggu, 15 Desember 2024.
Bale by BTN kali pertama menyapa masyarakat medio tahun ini dengan menggelar tiga promo sekaligus yakni Bale Unlock Your World, Bale Be Free, dan Bale 3S. Bale Unlock Your World, program bebas biaya tarik tunai ATM di luar negeri, dan bebas biaya belanja di luar negeri dengan kartu debit BTN. Sedang Bale Be Free, program bebas biaya transfer, top up emoney, dan pembayaran lain melalui BTN Mobile.
Baca juga: Sambut Nataru, BTN Pasok Dana Tunai Rp20,37 Triliun
Sementara Bale 3S (Santap, Santai, Sehat) merupakan Program Cashback 30 persen maksimal Rp15 ribu untuk pembayaran F&B, supermarket, cinema, apotik, dan lain lain menggunakan BTN Mobile, QRIS BTN, dan Kartu Debit BTN. Itu sejalan visi BTN menjadi pilihan utama keluarga Indonesia dalam melakukan transaksi finansial. “Lebih lengkap nanti pada saat launching bale di acara HUT BTN Februari 2025 mendatang akan kita sampaikan,” tegas Nixon.
Selain soft launching Bale by BTN, pada rangkaian HUT KPR ke-48 BTN, dilaksanakan pameran properti yaitu BTN Properti Expo 2024. Pameran berlangsung lima hari (10-15 Desember 2024) di delapan kota besar yaitu Medan, Tangerang, Jakarta, Cikarang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar mendapat antusias besar masyarakat. Itu dibuktikan dari realisasi KPR melebihi target. Nah, dari jumlah berkas pengajuan KPR masuk BTN tercatat senilai Rp800 miliar.
Di sisi lain, mengenai HUT KPR, selama 48 tahun BTN memainkan peran penting dalam pemenuhan kebutuhan rumah rakyat, dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahan. Itu terlihat jelas dari kontribusi BTN sebagai bank pelaksana utama program perumahan subsidi pemerintah, dengan hampir separuh dari total kredit perumahan disalurkan BTN merupakan KPR subsidi.
Baca juga: Dua Bulan Rezim Prabowo-Gibran, BTN Salurkan KPR 30 Ribu Unit
“BTN telah menjadi katalis bagi ekosistem perumahan, dan perekonomian negara melalui penyaluran KPR terbesar Indonesia. Capaian itu, suatu kebanggaan karena BTN memainkan peran strategis dalam membantu pemerintah mengurangi backlog perumahan nasional saat ini masih mencapai 9,9 juta. BTN terus memperkuat komitmen sebagai pembuka akses kepada pembiayaan perumahan, terutama masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memiliki hunian layak, dan terjangkau,” ucapnya.
BTN kali pertama mendapat penugasan dari Menteri Keuangan Ali Wardhana sebagai penyelenggara KPR pada 29 Januari 1974, sejalan program pemerintah tengah menggalakkan program perumahan untuk rakyat. Kemudian, BTN kali pertama menyalurkan KPR pada 10 Desember 1976 dengan total realisasi Rp38 juta. Itu untuk 17 unit rumah terbagi menjadi sembilan unit di Semarang, Jawa Tengah, disusul delapan unit rumah di Surabaya, Jawa Timur, pada tahun yang sama.
Saat itu, penyaluran KPR perdana diinisiasi BTN bersama Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), dan pelaku bisnis industri properti. Sejak penyaluran KPR perdana itu, BTN secara konsisten menyalurkan KPR hingga saat ini lebih dari 90 persen portofolio kredit merupakan kredit perumahan. BTN memimpin pasar KPR Indonesia dengan market share mencapai sekitar 40 persen secara nasional, dan telah memberi dampak turunan kepada 185 sub-sektor ekonomi, dan lebih dari 7 ribu mitra pengembang perumahan.
Baca juga: Tawaran Spesial, BTN Sodorkan Bunga KPR 3,48 Persen
Nixon menegaskan, BTN telah berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran dalam penyediaan rumah rakyat melalui Program 3 Juta Rumah. “BTN memiliki visi sama dengan pemerintah. Program 3 Juta Rumah tersebar di pedesaan hingga perkotaan akan menurunkan angka kemiskinan Indonesia, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Langkah berani itu, perlu agar Indonesia menjadi negara lebih maju dengan masyarakat lebih sejahtera, sesuai visi Indonesia Emas 2045,” papar Nixon.
Sementara itu, Menteri PKP Maruarar Sirait mengapresiasi BTN untuk sejumlah pencapaian sebagai bank penyalur KPR sejak 1976, dan berkontribusi bagi sektor perumahan nasional. “Saya mengapresiasi BTN. BTN menguasai dan berperan untuk market share KPR, terutama bagi masyarakat kecil Indonesia 40 persen. Saya doakan, tahun depan kalau bisa 60 persen, setidaknya 50 persen, karena harus ada progress,” ujar Maruarar.
Apresiasi kedua, kontribusi BTN untuk memberi akses KPR kepada sektor informal. Saat ini proporsinya mencapai hampir 10 persen dari total penyaluran KPR BTN. “Artinya, ada harapan masyarakat seperti kami temukan 3 hari lalu saat Akad KPR Massal BTN di Serang, ada pedagang bakso, pedagang sayur, dan pegawai minimarket bisa mendapat rumah karena jasa baik BTN,” puji Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait.
Baca juga: Program 3 Juta Rumah Mendapat Dukungan Lintas Kementerian, Ini Respons BTN
Apresiasi ketiga, peran BTN menyalurkan KPR kepada kaum milenial dan Gen Z, sehingga ada harapan bagi anak-anak muda Indonesia untuk dapat memiliki rumah pada usia sekitar 30 tahun. “Saya pikir ini suatu langkah baru, negara hadir bagi anak muda, dan negara hadir bagi kelompok informal,” kata Ara.
Terakhir, Ara mengapresiasi edukasi BTN untuk para pengembang, baik dari Realestat Indonesia (REI), Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI), dan Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), karena telah bekerja secara profesional. “Kami mendoakan, agar para pengembang makin sukses, dan usahanya maju,” harap Ara.
Tidak hanya itu, Ara memuji kiprah BTN melakukan pendampingan, dan pembinaan kepada anak-anak muda di daerah untuk dapat menjadi pengusaha perumahan atau pengembang berkontribusi bagi sektor perumahan nasional. “Di Serang kemarin ada pengembang muda bernama Wawan, sangat muda sekali, namun dia bisa membangun ribuan rumah dalam satu tahun. Ini merupakan pemerataan bagus, kita harus mendukung agar pemerataan terjadi, dan mendistribusi pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah,” ucap Ara.
Baca juga: Keren! BTN Salurkan Kredit dan Pembiayaan Rp356,1 Triliun
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku mendukung Program 3 juta rumah dengan memberi kemudahan regulasi untuk skema Rent-to-Own (RTO) atau sewa menjadi cicilan untuk memberi akses bagi pekerja sektor informal bisa mendapat rumah. Selain itu, Kementerian BUMN juga mendorong sinergi untuk pembangunan hunian dengan skema Transit Oriented Development (TOD), proyek perdana telah dilakukan di enam titik di Jakarta, dan sekitarnya dengan melibatkan BTN, Perumnas, dan Kereta Api Indonesia (KAI).
“Kementerian BUMN mendukung arahan Presiden Prabowo untuk mempercepat Program 3 Juta Rumah. Salah satu terobosan sudah BTN lakukan bersama Perumnas dan PT KAI yakni TOD atau pembangunan perumahan susun di kawasan stasiun. Inisiasi lainnya banyak sekali, apakah nanti di atas pasar ada perumahan susun, contohnya,” ujar Erick.
Para pengembang, turut mengapresiasi BTN telah menjadi mitra kerja erat dalam memenuhi kebutuhan perumahan rakyat. Sejak 1976, BTN telah memberi manfaat hunian layak, dan terjangkau kepada jutaan masyarakat Indonesia, khususnya berpenghasilan rendah. “Saat ini, BTN sudah berkembang menjadi bank partner bagi siapapun, dan berkontribusi berupa akses kepada masyarakat untuk mudah memiliki rumah. Kami di REI sangat terbantu, selalu berinteraksi, dan bekerja dengan baik bersama BTN,” tegas Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto.
Baca juga: Inovasi Bisnis, BTN Geber Adu Ide Perumahan Berkelanjutan
Pada kesempatan sama, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Junaidi Abdillah mengapresiasi BTN telah bekerja keras selama 48 tahun membuka akses pembiayaan bagi masyarakat untuk dapat memiliki hunian layak, dan terjangkau.“APERSI mendukung komitmen BTN meningkatkan penyaluran KPR bagi masyarakat, termasuk berpenghasilan rendah, agar sektor perumahan makin signifikan menggerakkan perekonomian, dan memberi perbaikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak. Kami berharap kerja sama dengan BTN terus berlanjut, dan berdampak positif bagi sektor perumahan nasional,” tukas Junaidi.
Hal senada diungkap Ketua Umum Dewan Pertimbangan Pusat Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Ari Tri Priyono. Ia mengatakan BTN telah menjadi mitra erat dalam mendukung program pemerintah untuk pembangunan perumahan rakyat. BTN berperan penting dalam penyediaan akses pembiayaan kepada masyarakat berpenghasilan rendah sehingga dapat memiliki rumah layak huni, dan terjangkau.
“Himperra mengucap selamat kepada BTN telah konsisten memberi akses pembiayaan kepada masyarakat melalui penyaluran KPR selama 48 tahun. Capaian itu, harus diapresiasi karena merupakan bukti solid BTN sebagai bank pemimpin KPR perbankan nasional. Himperra berharap dapat terus berkolaborasi bersama BTN dalam mendukung program perumahan rakyat, karena baik Himperra maupun BTN memiliki cita-cita bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kepemilikan rumah,” beber Ari. (abg)