indoposnews.co.id – Jalan Tol Layang A.P. Pettarani berhasil menyabet 2nd Mino Best Project Award. Ikon kebanggan Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu, memboyong award dalam kategori jalan dengan volume tinggi alias high-volume road category. Ajang bergengsi internasional 2nd Mino Best Project Award itu, digelar Road Engineering for Asia dan Australasia (REAAA). Sukses itu, ditahbiskan pada acara Second Mino Best Project Award Ceremony at 16th REAAA Conference di Manila, Filipina. Penganugerahan itu, diselenggarakan secara virtual pada 13-15 September 2021 dengan mengusung tema “Shaping the Future of Road Engineering with Advance Technology”.
Danni Hasan, Direktur Utama PT Margautama Nusantara (MUN) menyebut sukses itu suatu kebanggaaan. Bentuk kontribusi perseroan yang dedikasikan untuk negeri dalam menciptakan konektivitas nasional melalui proyek pembangunan Jalan Tol Layang A.P. Pettarani, Makassar dapat mewakili Indonesia pada ajang bergengsi internasional. ”Kami mengucapkan terima kasih, mengapresiasi setinggi-tingginya seluruh pihak telah mendukung, dan terlibat dalam proses pembangunan Ikon Kota Makassar. Penghargaan ini, tentu akan menjadi suntikan semangat, dan motivasi kami untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Memberi manfaat bagi masyarakat luas untuk meningkatkan perekonomian daerah, dan berdampak positif bagi lingkungan,” tegas Danni.
Baca juga: Bank JTrust Jajakan Rights Issue 4,54 Miliar Lembar, Ini Jadwalnya
Proyek Jalan Tol Layang A.P. Pettarani mendapat kepercayaan dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) untuk mewakili Indonesia. Pada acara itu, PT Makassar Metro Network (MMN) berhasil meraih penghargaan sebagai pemilik proyek. Tidak hanya itu, PT Wijaya Karya Beton sebagai Kontraktor Utama, Nippon Koei Co., Ltd. dalam Operasi Bersama PT Indokoei International, PT Cipta Strada sebagai Konsultan Supervisi, PT Virama Karya sebagai Konsultan Pengendali Mutu Independen, dan PT Cipta Graha Abadi sebagai designer juga memperoleh penghargaan pada momen tersebut.
Pada ajang kompetisi internasional itu, tim proyek pembangunan Tol Layang A.P. Pettarani telah mengikuti berbagai tahapan sejak Mei 2020. Pemenang kategori jalan dengan volume tinggi itu, merupakan proyek jalan atau jembatan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi, dan sosial. Beberapa aspek atau kriteria menjadi penilaian pada kompetisi itu, antara lan efektivitas dan dampak sosial proyek bermanfaat ekonomi bagi masyarakat, lalu lintas, keselamatan, keamanan para pengguna jalan, keunggulan teknis, teknologi, inovasi sisi desain, kontruksi, seberapa besar proyek berdampak pada keramahan, dan kesadaran lingkungan.
Baca juga: Tak Mau Kalah, Repower Asia Berebut Kue Bisnis Data Center
Jalan Tol Layang A.P. Pettarani sepanjang 4,3 kilometer (km) itu, memberi aneka dampak positif. Mampu mendorong peningkatan perekonomian, dan sosial untuk skala regional. Selama proses pembangunan, PT Makassar Metro Network (MMN) sebagai inisiator dan operator jalan tol di Makassar bersama berbagai mitra lokal dan internasional selalu memperhatikan berbagai aspek berhubungan dengan quality dan safety.
Pembangunan konstruksi Tol Layang A.P. Pettarani menerapkan konsep design and build menggunakan teknologi mutakhir bidang konstruksi. Inovasi perencanaan, dan pelaksanaan baru diterapkan kali pertama di Indonesia. Seperti penggunaan Metode Aluma Sistem untuk pekerjaan pier head, pekerjaan utama superstruktur menggunakan erection box girder span by span dengan balance launching gantry, dan pemasangan teknologi terkini berupa Structural Health Monitoring System (SHMS) dapat mengetahui kondisi struktur tol layang.
Baca juga: Bertransformasi, Ini Wajah Baru Maybank Sekuritas Indonesia
Dari sisi lingkungan, pembangunan tol layang ini telah menerapkan konsep green infrastructure dengan mengedepankan unsur keselamatan, dan keamanan hingga tercapai zero fatal accident. Perusahaan juga telah melakukan perbaikan, dan pengembalian kondisi Jalan Arteri A.P. Pettarani, sehingga lebih ramah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Sebagai salah satu solusi dalam mengurai kemacetan, tol layang itu, mampu meningkatkan efektivitas kinerja lalu lintas 40 persen sekaligus memberi kemudahan mobilitas, pendistribusian barang, dan logistik 4 kali lebih cepat dari sebelumnya.
Dengan begitu, tol layang itu, mampu mengoptimalkan fungsi jaringan jalan tol di Kota Makassar yang menghubungkan simpul ekonomi, bandar udara, pelabuhan, Kawasan industri dan perkantoran. Tidak hanya itu, proyek itu, juga turut berkontribusi pada penyerapan, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan melibatkan lebih dari 3.000 pekerja lokal, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi vendor lokal. Misalnya, rumah penginapan, hotel dan restoran sekitar proyek yang tentu memberi multiefek dalam perputaran perekonomian di wilayah tersebut.
Baca juga: Ini Jurus Asuransi Maximus Dongkrak Performa
Sekadar informasi, Mino Best Project Award merupakan ajang penghargaan untuk proyek jalan maupun jembatan baru terbaik berlokasi di Asia dan Australasia diadakan empat tahun sekali. Beberapa negara terlibat dan mengikuti acara itu, antara lain Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Thailand, Mongolia, Taiwan, Jepang, dan Australia. Tahun ini, kali kedua diselenggarakan setelah sebelumnya diadakan di Bali pada 2017. (abg)