indoposnews.co.id – Pengelola RS Mayapada, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) memfasilitasi pinjaman anak usaha Rp1,4 triliun. Fasilitas pinjaman itu, untuk sejumlah kebutuhan entitas usaha. Mulai modal kerja, ekspansi, membangun rumah sakit, peralatan, pembelian aset, dan kebutuhan lain. Pinjaman itu, menyasar enam anak usaha. Berikut, histori transaksinya.
SRAJ pertama meminjami Nirmala Kencana Mas (NKM) sejumlah Rp400 miliar untuk membangun RS Mayapada Hospital Lebak Bulus Tower I. Durasi pembayaran sesuai kemampuan keuangan NKM tanpa bunga. Kalau terjadi perselisihan diselesaikan via musyawarah untuk mufakat.
Baca juga: Sinarmas Group Bangun Data Center 1.000 MW, Lihat Mitra Strategisnya
Transaksi bersifat afiliasi karena perseroan mengaveling saham NKM 99,81 persen. Victoria Tahir Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya merangkap direktur NKM. Lalu, Jonathan Tahir menempati posisi Komisaris Utama Sejahteraraya dan NKM. Dato’ Sri Tahir, Wakil Komut Sejahteraraya juga merangkap Wakil Komisaris NKM.
Berikutnya, SRAJ menginjeksi modal Sejahtera Inti Sentosa (SIS) senilai Rp400 miliar. Pinjaman tanpa bunga itu, untuk sewa, renovasi, dan pembelian medical equipment Mayapada Hospital Kuningan. Waktu pembayaran pinjaman sesuai kemampuan SIS. Transaksi bersifat afiliasi, karena 99,98 persen saham SIS dikuasai SRAJ. Grace Dewi Riady menduduki Dirut SRAJ, dan SIS. Victoria Tahir Direktur SRAJ, dan SIS. Arif Mualim Direktur SRAJ, dan SIS. Jonathan Tahir Komut SRAJ, dan SIS. Dato Sri Tahir Wakomut SRAJ, dan SIS. Raymond Komisaris SRAJ, dan SIS.
Baca juga: Wow, Laba Bersih Aneka Tambang Melangit 104,65 Persen Jadi Rp1,71 Triliun
Selanjutnya, SRAJ menggerojok Sejahtera Abadi Solusi (SAS) senilai Rp200 miliar. Dana itu, untuk pembelian sebidang tanah 3.483 meter persegi (M2) di Jalan Mayjend Sungkono, Surabaya, Jawa Timur (Jatim). Pembayaran sesuai kemampuan keuangan SAS. Pinjaman itu tanpa bunga. Transaksi berbentuk afiliasi, karena SRAJ memegang 99,99 persen saham SAS. Jonathan Tahir menduduki posisi Komut SRAJ, dan SAS. Dato’ Sri Tahir Wakil Komut SRAJ merupakan komisaris SAS.
Kemudian, SRAJ meminjami PT Karya Kharisma Sentosa (KKS) senilai Rp150 miliar. Fasilitas itu, untuk pembelian sebidang tanah seluas 15 ribu M2 di Lot A WU 1/1B, Jalan Raya Cakung Cilincing KM 0,5, Jakarta Timur. Waktu pembayaran sesuai kemampuan keuangan KKS. Pinjaman tanpa dikenai bunga. Transaksi bersifat afiliasi karena 99,99 persen saham KKS dikendalikan SRAJ. Jonathan Tahir Komut SRAJ, dan KKS, Dato’ Sri Tahir Wakil Komut SRAJ, dan Komisaris KKS. ”Transaksi untuk penguatan internal anak usaha,” tutur Arif Mualim, Direktur Sejahteraraya Anugrahjaya, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (13/11).
Baca juga: Efek Digital, NFC Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp164,9 Miliar
Selanjutnya, giliran PT Nusa Sejahtera Kharisma (NSK) mendapat fasilitas sejumlah Rp125 miliar. Fasilitas tanpa bunga itu, untuk membeli sebidang tanah 16.274 M2 di Batununggal, Batu Kidul, Bandung, Jawa Barat. Waktu pembayaran sesuai kemampuan NSK. Transaksi tidak berdampak negatif. Maklum, pinjaman itu dari pemegang saham utama perseroan. Jadi, transaksi bersifat afiliasi karena 99,99 persen saham NSK dikempit SRAJ. Jonathan Tahir menduduki Komut SRAJ, dan NSK. Dato’ Sri Tahir Wakomut SRAJ, dan Komisaris NSK.
Terakhir, SRAJ memperkuat modal PT Anugrah Inti Karya (AIK) senilai Rp125 miliar. Pinjaman tanpa bunga itu, untuk modal kerja AIK. Transaksi afiliasi karena 99 persen saham AIK dimiliki SRAJ. Jonathan Tahir menjabat Komut SRAJ, dan AIK. Dato’ Sri Tahir menduduki Wakomut SRAJ, dan Komisaris AIK. (abg)