indoposnews.co.id – Maha Properti Indonesia (MPRO) per 31 Maret 2024 rugi Rp10,35 miliar. Bengkak tipis 5,61 persen dari posisi sama tahun lalu minus Rp9,80 miliar. Jadi, rugi per saham dasar emiten properti keluarga Sri Tahir tersebut stagnan di level Rp0,00.
Pendapatan Rp867,96 juta, naik tipis 16 persen dari sebelumnya Rp744,88 juta. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp668,96 juta, turun tipis dari posisi sama tahun lalu Rp697,58 juta. Laba kotor terakumulasi Rp198,99 juta, melejit 320 persen dari periode sama tahun lalu Rp47,30 juta.
Baca juga: Rangsang Investor! Berdikari Salurkan Dividen Rp23 Miliar
Beban umum dan administrasi Rp5,10 miliar, bengkak dari Rp5,04 miliar. Pendapatan lain-lain Rp8,71 juta, turun dari Rp12,23 juta. Beban lain-lain Rp542,06 juta, bengkak dari Rp30,46 juta. Beban pajak final Rp13,77 juta, naik tipis dari Rp12,54 juta. Rugi usaha Rp5,55 miliar, bengkak dari Rp5,17 miliar.
Pendapatan keuangan Rp70,14 juta, anjlok dari posisi sama tahun lalu Rp242,64 juta. Beban keuangan Rp4,86 miliar, turun tipis dari edisi sama tahun lalu Rp4,87 miliar. Rugi sebelum pajak Rp10,35 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp9,80 miliar. Saldo per 31 Maret 2024 senilai Rp994,25 miliar.
Total ekuitas terakumulasi Rp1,27 triliun, turun tipis dari akhir tahun lalu Rp1,28 triliun. Defisit tercatat Rp121,44 miliar, naik tipis dari akhir 2023 senilai Rp111,08 miliar. Total liabilitas Rp432,29 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya Rp423,66 miliar. Jumlah aset Rp1,70 triliun, turun dari Rp1,71 triliun. (abg)