Indoposonline.net – Gunung Merapi beraksi. Gunung yang berada di perbatasan daerah istimewa Yogyakarta dan Jawa tengah itu mengelurkan guguran larva. Guguran larva mengalir ke arah Tenggara menuju Kali Gendol, Cangkringan, Kabupaten, Sleman.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dilansir dari Laman antara di Yogyakarta, Rabu, mengemukakan, guguran larva terjadi pada pukul 00.00 WIB dengan jarak luncur sekitar 400 meter.
Baca juga : Update BMKG : DKI Berpotensi Turun Hujan Disertai Petir
“Benar, guguran ke arah tenggara berasal dari kubah lava tengah,” kata Hanik menegaskan.
Selain ke arah tenggara, BPPTKG juga mencatat 25 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga tercatat mengeluarkan awan panas guguran empat kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksmum mencapai 1.800 meter.
BPPTKG memperkirakan volume kubah lava yang berada di sisi barat daya gunung pada 7 April mencapai 1.098.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.800 meter kubik per hari.
Sedangkan analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara pada 8 April terhadap tanggal 1 April 2021 menunjukkan ketinggian kubah lava yang berada di tengah puncak Merapi mencapai 75 meter.
Gunung Merapi memiliki dua kubah lava yang sama-sama tumbuh. Kubah lava pertama berada di sisi barat daya Merapi, tepatnya di atas lava sisa erupsi tahun 1997. Kubah lava kedua terpantau oleh BPPTKG pada 4 Februari 2021, berada di tengah kawah puncak Gunung Merapi. Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. (mid)