indoposnews.co.id – Indosat (ISAT) sepanjang 2022 mencatat laba bersih Rp4,72 triliun. Merosot 30 persen dari episode sama 2021 sejumlah Rp6,75 triliun. Efeknya, laba per saham dasar menjadi Rp587,41 dari Rp1.242,35.
Pendapatan Rp46,75 triliun, melesat 48 persen dari periode sama 2021 sebesar Rp31,38 triliun. Laba kotor terkumpul Rp10,59 triliun, menanjak tipis 2,31 persen dari edisi sama 2021 sejumlah Rp10,35 triliun.
Baca juga: Lepas Saham Anak Usaha, Entitas Indosat Bungkus Rp827,64 Miliar
EBITDA terakumulasi Rp19,46 triliun, meroket 40 persen daripada fase sama 2021 sejumlah Rp13,88 triliun. EBITDA margin pada 2022 sebesar 41,6 persen. Dengan kekuatan dari dua merk, dan penggabungan bisnis, pelanggan perusahaan meningkat 62,5 persen menjadi 102,2 juta pelanggan pada 2022.
Peningkatan pelanggan ini sedikit berdampak pada penurunan Average Revenue per User (ARPU) menjadi Rp33,9 ribu dari periode 2021 sebesar Rp34,4 ribu. Perluasan basis pelanggan menghasilkan pertumbuhan trafik data kuat 91,8 persen pada 2022. Selain itu, cakupan jaringan juga meningkat seiring peningkatan jumlah BTS 4G mencapai 137 ribu, sehingga mampu menangani peningkatan trafik tinggi.
Baca juga: Perkuat Jaringan Telekomunikasi, Indosat Eksekusi Transaksi Afiliasi Rp133,57 Miliar
Fokus utama perusahaan tahun 2022 proses integrasi paska penggabungan usaha demi memaksimalkan sinergi dalam biaya dan capex, beriringan dengan mendapatkan berbagai peluang dalam pendapatan. Perkembangan integrasi sejauh ini lebih cepat dari jadwal sebagai hasil eksekusi strategi konsisten dengan dukungan mitra vendor.
Total aset Rp113,88 triliun, melambung dari akhir 2021 sejumlah Rp63,39 triliun. Liabilitas Rp82 triliun, menanjak dari posisi 2021 senilai Rp53 triliun. Ekuitas Rp31 triliun, meroket dari akhir 2021 sebesar Rp10 triliun. (abg)