Indoposonline.NET – Perusahaan Listrik Negara (PLN) sukses melistriki 751 kepala keluarga (KK) empat desa di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar). Untuk menerangi empat desa itu, PLN menginvestasikan anggaran Rp9,2 miliar. Artinya, setiap pelanggan menyedot investasi Rp12,7 juta.
Empat desa itu meliputi Desa Batu Tanda, Desa Batu Payung, Desa Muntai, dan Desa Air Dekakah. ”Selanjutnya, secara bertahap kami akan menyalakan 329 potensi pelanggan lain,” tutur General Manager PLN Kalbar, Ari Dartomo.
Baca juga: Soal Rencana Pembelian Aset, Pejabat The Fed Terbelah
Untuk mengantarkan listrik itu, PLN membangun perluasan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 30,59 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 18 kms, dan 4 buah gardu distribusi berkapasitas 500 kilovolt Ampere (kVA). Suplai listrik itu, dari sistem kelistrikan air upas dengan panjang jaringan distribusi 135,19 kms. Total panjang penyulang dari pangkal (PLTD) sampai ke Desa Batu Payung mencapai 56,89 kms, ke Desa Muntai 44,9 kms, ke Desa Dekakah 25,4 kms, dan ke Desa Batu Tanda sepanjang 8 kms.
”Saya mewakili masyarakat desa menyampaikan terima kasih. Dengan listrik, kehidupan kami akan berubah, ekonomi warga akan tumbuh, anak-anak nyaman belajar di rumah,” tegas Wiyono, Kepala Desa Muntai.
Baca juga: Bank Dunia Alokasikan Vaksin Covid-19 Negara Miskin USD4 Miliar
Hal senada diungkap Rizal, Kepala Dusun SP3, Desa Batu Tanda. Sebelum listrik PLN masuk, warga harus menggunakan genset untuk penerangan, itu hanya beberapa jam. ”Kami sekarang bisa lebih hemat. Sebelumnya, untuk mengoperasikan mesin genset, kami harus mengeluarkan uang sekitar Rp800 ribu setiap bulan untuk membeli solar, itu belum termasuk biaya perawatan jika sewaktu-waktu ada kerusakan,” ucap Rizal. (abg)