indoposnews.co.id – Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) melebur kedalam Partai Kedaulatan Rakyat (PKR). Kesepakatan itu lahir setelah kedua belah pihak menjalin komunikasi intens yang pada akhirnya memiliki visi dan misi yang sama.
Kongres pertama partai yang memiliki basis masa yang semakin kuat itu digelar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Minggu (12/6/22). PKR memutuskan untuk berlaga di Pemilu 2024.
“PKR memiliki arti Partai Kedaulatan Rakyat. kedaulatan rakyat harus diwujudkan, dan kesejahteran rakyat harus diwujudkan dan PKR harus maju bersama anggotanya. Bersama kita semua, kedaulatan harus ditangan rakyat, dan saya melihat visi dan misi jelas sekali hampir sama dengan PKNU,” ujar mantan Ketua Umum PKNU yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan PKR, Choirul Anam kepada awak media
Choirul Anam menegaskan keputusan melebur menjadi PKR setelah sebelumnya menyelenggarakan muktamar/kongres di atas kapal laut. “Sekarang PKNU perlu mengubah, baik itu nama, ADRT maupun personelnya, karena di NU sendiri, NU tidak mau berpolitik praktis,” katanya.
Apalagi setelah PKNU sering disebut partai NU, “Jadi harus diubah, bukan partai NU, dulu sering disebut partai kebangkitan NU dan akhirnya pada bulan Maret saya bertemu dengan pak Sigit, saya tanya, bagaimana perjuangan PKR,” terangnya.
Baca Juga : Digelar di Laut Muktamar PKNU Masuk Muri
Saat ini, SK pada masa transisi dari PKNU menjadi PKR tengah berproses di Kemenkumham. Choirul Anam pun memastikan dirinya secara pribadi akan langsung melakukan komunikasi dengan kementerian terkait agar SK tersebut segera diturunkan.
“Namun demikian, belum turunnya SK antusias masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia begitu luar biasa untuk datang ke kongres ini. Kami tentu bersyukur. Dan tentunya harus ada Kolaborasi yang baik antara PKNU yang kini berubah jadi PKR,” jelas Choirul Anam.
Sementara itu. Ketua Umum PKR, Tuntas Subagyo menegaskan optimisme yang dimiliki pihaknya bukan tanpa alasan. Terbentuk atas dasar komunikasi yang melekat antara dirinya dengan mantan Ketua Umum PKNU, Choirul Anam menjadikan PKR semakin mengakar hingga masyarakat tingkat terbawah. “Tim kami sudah terbentuk di 34 provinsi di Indonesia hanya dengan waktu 6 bulan. Bersama PKNU yang sepakat berubah menjadi PKR, kami yakin akan mampu berlaga pada pemilu 2024,” jelas Tuntas. (ash/mid)