indoposnews.co.id – Pluang-grow, platform digital beragam produk investasi reksa dana terdepan Indonesia, dan PT UOB Asset Management Indonesia (UOBAM Indonesia), mengajak investor berkontribusi pada pembangunan negara melalui investasi. Membangun ekonomi terdampak pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia telah menerbitkan obligasi untuk membiayai proyek-proyek pembangunan.
Untuk mendukung program pembangunan negara, investor dapat membeli reksa dana pendapatan tetap seperti UOBAM Dana Membangun Negeri (UDARI), fokus pada obligasi pemerintah Indonesia, dan obligasi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca juga: Menjadi Incaran Investor Manca, Valuasi IPO GoTo Tembus USD40 Miliar
UDARI, dikelola UOBAM Indonesia, dan didistribusikan secara eksklusif pada Pluang-grow. Menawarkan kepada investor secara terjangkau. Mudah diakses dengan investasi mulai dari Rp15 ribu. Industri reksa dana berpotensi besar mengingat jumlah penduduk Indonesia luar biasa. ”Pluang-grow berusaha memberi solusi reksa dana digital mudah diakses investor,” tutur Christopher Andre Benas, Head of Financial Education Pluang-grow.
UDARI memberi investasi pada waktu tepat bagi investor mengingat ada fokus makin besar pada pembiayaan pemerintah. Melalui kerja sama dengan Pluang-grow itu, UOBAM Indonesia berusaha memberi keuntungan dengan tujuan, menghasilkan pengembalian sehat bagi investor. ”Sekaligus berkontribusi pada upaya pembangunan bangsa Indonesia,” tegas Alvin Jufitrick, Direktur dan Chief Marketing Officer UOBAM Indonesia.
Baca juga: Asuransi Multi Artha Ulur Periode Buyback hingga 10 Februari 2022
UOBAM Indonesia menilai obligasi Indonesia sangat bagus. Memilik imbal hasil riil. Obligasi domestik lebih menarik dibanding negara berkembang lain. Selain itu, Skema Berbagi Beban (SKB III), skema bagi hasil di mana Bank Indonesia (BI) membeli obligasi pemerintah untuk mendanai peningkatan pengeluaran untuk menghadapi pandemi Covid-19, diharap mengurangi kekhawatiran terhadap risiko pasokan obligasi negara.
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo, menyebut APBN sebagai instrumen penting dialokasikan untuk menangani pandemi Covid-19, dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional. Saat penerimaan negara tertekan, dan kebutuhan belanja meningkat, pembiayaan melalui utang menjadi opsi alternatif membiayai defisit APBN.
Baca juga: Suntik Modal Anak Usaha Rp10 Miliar, Darma Henwa Genjot Sektor Ini
Pembiayaan dari utang diperlukan agar pemerintah mampu menjalankan fungsi penting, dan mendesak dengan lebih cepat. Namun, pemerintah tetap memprioritaskan pembiayaan lokal melalui beragam skema. Antara lain burden sharing dengan BI, dan penerbitan obligasi pemerintah (ORI). Ke depan, pemerintah terus mendorong berbagai program untuk mencapai kemandirian pembiayaan sekaligus sebagai alternatif investasi yang aman bagi masyarakat.
Animo masyarakat terhadap investasi tetap tumbuh. Pada Agustus 2020 lalu, SR013 berhasil meraih capaian penjualan terbesar Rp25,67 triliun dengan jumlah 44.803 investor. Sangat penting meningkatkan literasi publik terhadap pengelolaan keuangan, dan investasi dengan tujuan menarik minat masyarakat terhadap investasi yang aman.
Baca juga: Segel Harga Rp200 per Saham, KB Bukopin Raup Dana Rights Issue Jumbo
Saat ini, Pluang menawarkan berbagai produk investasi reksa dana kepada hampir 3 juta pengguna. Termasuk produk-produk reksa dana kelolaan UOBAM. Itu memungkinkan pengguna melakukan diversifikasi aset melalui satu aplikasi. Selain UDARI, Pluang-grow dan UOBAM Indonesia juga berkolaborasi menawarkan produk UOBAM Dana Rupiah (UDARU), sebuah produk reksa dana pasar uang yang himpunan dananya dialokasikan pada instrumen pasar uang berlikuiditas tinggi. (abg)