indoposnews.co.id – PT Bank Negara Indonesia (BBNI) terus memperkuat akuisisi digital client macam e-commerce, dan financial technology (fintech). Itu penting untuk memperkaya produk, dan mendongkrak kenyamanan bertransaksi nasabah.
Per Juni 2022, jumlah digital client BNI telah mencapai 458 perusahaan. Melejit 70,3 persen dari periode sama tahun lalu 269 perusahaan. Rasio digital client didominasi e-commerce 59,2 persen, dan sisanya digital client fintech. Digital client itu, antara lain, Shopee Pay, Tokopedia, Bukalapak, Link Aja, Dana, Ovo, Commuter, Xendit, dan beberapa fintech lain.
Baca juga: Jatuh Tempo, Obligasi BRI Rp2,08 Triliun Sandang Rating idAAA
Jumlah transaksi digital client itu, mencapai 347 juta. Melesat 58 persen dari periode sama tahun lalu 219 juta. Transaksi itu, menghasilkan nilai fee based menanjak 38 persen dari periode sama tahun lalu. Transformasi digital terbukti berkontribusi cukup kuat baik dari segi operasional maupun profitabilitas perseroan.
Oleh karena itu, BNI proaktif untuk menggandeng mitra digital diharap dapat memperkuat kapabilitas pelaku ekonomi digital, sekaligus memberikan nilai tambah lebih baik kepada nasabah. ”Tentu capaian positif itu akan terus dijaga, dan ditingkatkan. BNI terus memperkuat eksistensi, dan kapabilitas digital melalui layanan API untuk menjadi channel layanan perbankan utama bagi seluruh nasabah perbankan Indonesia,” tutur Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati.
Baca juga: Obral 42,7 Juta Saham Maharaksa, Gafur Raup Rp29,89 Miliar
Di samping akuisisi digital client, BNI juga memiliki program atensi, dan apresiasi kepada nasabah. Itu membuat banyak kebutuhan transaksi dapat difasilitasi lebih baik dengan berbagai program promo. Promo tepat sasaran pada akhirnya mendorong solusi digital banking menjadi lebih menarik. ”Nasabah lebih aktif mengikuti berbagai tawaran kami sehingga menarik bagi digital client maupun nasabah pengguna,” tukas Susi, sapaan akrab Adi Sulistyowati. (abg)