indoposnews.co.id – Sebagai penyelenggara pendidikan berbasis interkultural dan pionir STEAM Indonesia, Sampoerna Academy merayakan Lunar New Year 2024 bertema “The Descendant of The Dragon”. Itu sebagai bukti komitmen dalam menumbuhkan apresiasi multi budaya, dan mengembangkan pola pikir global kalangan siswa. Acara itu digelar di seluruh kampus Sampoerna Academy.
Mengundang para orang tua melalui berbagai kegiatan melibatkan para siswa dalam mengimplementasikan hasil pembelajaran sekolah. Pada perayaan Lunar New Year kali ini, Sampoerna Academy ingin memupuk apresiasi budaya, memupuk pola pikir global kalangan siswa dengan keterampilan, dan perspektif untuk dapat bersaing di era globalisasi.
”Sampoerna Academy dengan bangga merayakan Lunar New Year 2024, mengusung tema ‘The Descendant of The Dragon’. Dengan mengenalkan warisan budaya, kami ingin memberikan perspektif pandangan dunia lebih luas untuk membekali siswa kami dengan keterampilan, dan perspektif diperlukan untuk dapat bersaing di era globalisasi,” tutur Dr Mustafa Guvercin, Academic Director Sampoerna Academy.
Baca juga: Bikin Bangga! Murid Sampoerna Academy Dulang 42 Emas WSC 2023
Perayaan itu, sesuai filosofi pengajaran Sampoerna Academy dengan para siswa untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan berkomunikasi melalui pembelajaran STEAM. Melalui penekanan pada pengembangan holistik dari 5C— Critical Thinking (Berpikir Kritis), Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi), Creativity (Kreativitas), dan Character (Karakter), Sampoerna Academy mempersiapkan siswa untuk menavigasi kompleksitas dunia saling terhubung.
Salah satu ciri mencolok dari globalisasi adalah dampak multibahasa, dan fenomena multikulturalisme. Guna menjawab tantangan global terhadap peningkatan kualitas SDM itu, Sampoerna Academy menerapkan kurikulum dengan pembelajaran trilingual (Indonesia, Inggris, dan Mandarin) bagi setiap siswa. Berdasar riset Rosetta Stone, Inc. pada 2020, diperkirakan hanya 13 persen orang dunia memiliki kompetensi trilingual.
Itu menunjukkan keahlian multilingual merupakan kompetensi jarang ditemui secara global. Namun, dengan pertumbuhan globalisasi, dan peningkatan keterhubungan antar-budaya, penting bagi lembaga pendidikan mengadopsi pendekatan trilingual dalam kurikulum guna mempersiapkan generasi masa depan untuk menjadi pemimpin yang mampu berkontribusi dalam skala global.
Baca juga: Lahirkan Generasi Cinta Damai, Ini Langkah Sampoerna Academy
Psikolog Anak dan Remaja LivWell Clinic Medan Ita Novita br Purba, M.Psi., Psikolog menyatakan pentingnya pembentukan pola pikir global pada anak sejak dini. ”Itu dimulai di lingkungan keluarga, dan sekolah akan membentuk karakter anak di masyarakat. Peran sekolah sangat penting karena membantu pembentukan pola pikir anak. Seperti penerapan kompetensi trilingual, dan metode pembelajaran Sampoerna Academy dapat menjadi salah satu senjata awal untuk berinteraksi, mengenal banyak hal, dan membuka pikiran terhadap budaya lain. Tentu, keterampilan multi-bahasa akan sangat efektif dalam mengenali, dan memahami budaya lain yang mendukung pengembangan pola pikir global anak,” jelas Ita.
Tema “The Descendant of the Dragon” pada Lunar New Year 2024 merupakan simbol dengan makna mendalam. Dalam budaya Tiongkok, naga simbol dihormati mewakili kekuatan, dan keberuntungan. Selain itu, naga kayu melambangkan kepemimpinan visioner, kemampuan beradaptasi, dan kemauan menghadapi tantangan dengan pola pikir global. Dengan engusung tema itu, Sampoerna Academy berupaya untuk menanamkan rasa bangga pada siswa terhadap warisan budaya, dan identitas untuk memiliki nilai-nilai pada simbol naga kayu juga merupakan shio pada 2024 ini.
Oleh karena itu, tema “The Descendant of the Dragon” tidak hanya menyimbolkan nilai-nilai budaya Asia namun juga menggarisbawahi pentingnya memupuk pola pikir global kalangan siswa untuk memiliki pandangan dunia lebih luas. “Tema ini menunjukkan dedikasi untuk menumbuhkan apresiasi terhadap budaya asing, dan menumbuhkan pola pikir global di antara siswa. Pendekatan pembelajaran trilingual, mencakup keterampilan bahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin, mencerminkan komitmen kami memperkaya pemahaman, dan apresiasi siswa terhadap keragaman budaya melalui bahasa. Kami sadar bahasa pintu membuka pemahaman cakrawala budaya untuk, dan pola pikir global,” tambah Dr. Guvercin.
Baca juga: 52 Siswa Sampoerna Academy Ramaikan Persaingan WSC Global Round 2023
Pada perayaan Lunar New Year 2024, Sampoerna Academy menghadirkan berbagai kegiatan. Di antaranya student performance, cultural booth, workshop, dan bazar. Melalui student performance, siswa berkesempatan mengekspresikan, dan memperdalam pemahaman kesenian budaya Asia. Sementara cultural booth dan workshop, siswa dapat terlibat aktivitas memperkaya pengetahuan berbagai aspek budaya Asia sekaligus memperkenalkan kepada orangtua, dan pengunjung. Selain itu, bazar juga menjadi sarana bagi siswa untuk berinteraksi melalui pengalaman langsung dengan berbagai produk dan kegiatan mencerminkan keberagaman budaya. Acara itu, serentak digeber di seluruh kampus Sampoerna Academy, yaitu Jakarta, BSD, Sentul, Medan, dan Surabaya.
Acara itu, bagian upaya Sampoerna Academy menanamkan nilai-nilai budaya Asia kepada peserta didik. ”Kami berharap siswa dapat mengembangkan pola pikir global melalui pembelajaran, penguasaan bahasa asing (Mandarin), sambil tetap memelihara nilai-nilai luhur Asia, tempat lahir atau tempat tinggal. Dengan begitu, diharap siswa dapat mengambil peran aktif, dan menjadi agen perubahan di masa depan, baik dalam skala lokal maupun global,” tutup Dr. Guvercin. (abg)