indoposnews.co.id – Gempa Turki dan Suriah 7,8 Skala Richter (SR) menelan korban 23.726 orang. Tercatat 20.213 orang, dan 80.052 jiwa luka-luka berada di Turki. Lalu, 3.384 orang tersebar di Suriah.
White Helmets, organisasi sukarelawan Suriah, mengungkap total korban jiwa mencapai 2.166 orang. Kemudian, 1.347 korban jiwa di bagian pemerintah Suriah. Selain itu, 5.245 warga Suriah dilaporkan terluka. Jumlah korban itu, melampaui ramalan Survei Geologi Amerika Serikat alias United States Geological Survey (USGS) 10 ribu orang.
Baca juga: Jantung Marash
Total korban jiwa juga di atas perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 20 ribu orang. Angka kematian bisa berubah mengingat upaya penyelamatan korban dari puing-puing reruntuhan bangun terus berlangsung. Gempa dahsyat berkekuatan 7,7 SR mengguncang Turki-Suriah pada Senin dini hari pukul 04.17, waktu setempat.
Gempa itu, disebut-sebut sebagai terdahsyat 100 tahun terakhir sejak 1939. Selasa lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan status darurat bencana selama tiga bulan usai gempa mengguncang. Status darurat itu berlaku pada 10 provinsi masuk zona bencana. Erdogan mengirim lebih dari 50 ribu penyelamat, dan mengalokasikan bantuan senilai 100 miliar lira atau setara Rp80 triliun.
Baca juga: Gempa Magnitudo 6,9 Mengguncang Nias Selatan
Selain itu, Erdogan juga memastikan menanggung sewa rumah, dan hotel korban gempa sepanjang satu tahun. Turkish Airline akan memberikan penerbangan gratis tujuan 10 provinsi zona merah gempa. (abg)