indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya (WIKA) Tahap I-2020 seri A menjadi idD(sy) dari idCCC(sy). Saat bersamaan, Pefindo juga mendowngrade peringkat perusahaan menjadi idSD dari idCCC dengan Credit Watch berimplikasi negatif.
Tindakan itu, mencerminkan ketidakmampuan Wijaya Karya menyelesaikan pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I/2020 Seri A sebesar Rp184 miliar selama masa remedial sejak jatuh tempo pada 18 Desember 2023. Di mana, perusahaan berencana mengadakan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) pada tanggal 31 Januari 2024.
Baca juga: Emiten Dato Low Tender Offer Saham Transkon Jaya Rp281 per Lembar
Pefindo mempertahankan peringkat Obligasi Berkelanjutan I, II, III di idCCC dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Seri B dan C, Tahap II, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III di idCCC(sy).
Berdiri pada 1961, WIKA merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar bidang konstruksi Indonesia. Perusahaan mencakup segmen investasi, realti & properti, infrastruktur & gedung, energi & industrial plant, dan industri. Per 30 September 2023, pemegang saham Wijaya Karya Pemerintah Indonesia 65,05 persen, dan publik 34,95 persen. (abg)