Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali tertekan. Artinya, sepanjang perdagangan hari ini, Senin (9/8) Indeks mengorbit zona merah. Secara teknikal, gerak Indeks membentuk pola candlestick bearish meeting line dengan potensi terkoreksi jangka pendek.
Selain itu sebut Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas, indikator Stochastic dan RSI memiliki arah pergerakan menjenuh pada area overbought. Indikator MACD bergerak mendekati overvalue dengan potensi histogram divergence negatif.
Baca juga: J Resources Asia Siap Lunasi Obligasi Rp335 Miliar
Pada perdagangan level support psikologis 6.200 akan menjadi konfirmasi pergerakan. Sepanjang perdagangan kali ini, Indeks akan menjelajahi area support 6.159, dan resisten 6.262. Sejumlah saham laik koleksi antara lain Ciputra Development (CTRA), Harum Energi (HRUM), Indofood CBP (ICBP), Vale Indonesia (INCO), M Cash (MCAS), Siloam Hospitals (SILO), Waskita Beton Precast (WSBP), dan United Tractors (UNTR).
Menyudahi perdagangan akhir pekan lalu, Indeks minus 0,03 persen atau 1,98 poin ke level 6.203,43. Saham-saham sektor perbankan menjadi penekan pergerakan Indeks yaitu BBCA, BBRI, BMRI, dan AGRO tertekan lebih dari 2 persen. Indeks sektor keuangan minus 0,86 persen, dan kesehatan tekor 0,52 persen, sektor industri surplus 1,09 persen, dan teknologi menguat 3,16 persen mengimbangai koreksi Indeks.
Baca juga: Ekonomi Positif, Lucy in The Sky Lanjutkan Ekspansi
Investor seakan mengambil langkah aman pascapenguatan yang terjadi sejak awal pekan. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp127,51 miliar. Saham Bukalapak (BUKA) menjadi top net sell value Rp246,59 miliar.
Sementara bursa Asia bakal memulai pekan ini dengan terkonsolidasi. Itu setelah ada kenaikan data pekerja Amerika Serikat (AS) lebih baik dari perkiraan. Kondisi itu, dapat memicu ekspektasi kalau the Fed akan lebih dekat pada sikap pengurangan stimulus. Pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat paling cepat pada Juli hampir satu tahun, dan tingkat pengangguran menurun.
Baca juga: Selamat Sempurna Tabur Dividen Interim Rp115,1 Miliar
The Fed berpotensi melakukan penyesuaian pembelian obligasi secara bertahap. Data inflasi AS minggu ini akan menjadi sinyal arah kebijakan lanjutan the Fed. Futures Australia naik, sedang Hong Kong turun saat pasar Jepang tutup untuk liburan hari Senin (9/8). Hari ini, investor akan menanti data keyakinan konsumen dalam negeri, dan tingkat inflasi Tiongkok. (abg)



























