indoposnews.co.id – Kabupaten Lumajang melakoni masa tanggap darurat selama 14 hari. Itu menyusul serbuan banjir lahar dingin Gunung Semeru sejumlah desa. Bahkan, invasi lahar dingin Semeru menghancurkan empat jembatan penyeberangan.
“Saya menugaskan Pak Sekda untuk menunjuk satgas darurat bencana,” tutur Thoriqul Haq, Bupati Lumajang, Jawa Timur (Jatim), kala meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit, Candipuro.
Baca juga: Lahar Dingin Semeru Menerjang, Ratusan Warga Mengungsi
Cuaca ekstrem dengan intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir, dan tanah longsor sejumlah wilayah. Terjangan keras material lahar dingin Semeru juga memutus beberapa jembatan. Oleh karena itu, fokus utama bantuan keselamatan jiwa.
Thoriq mengimbau warga tepian sungai untuk mengungsi, sampai kondisi dipastikan aman. Pemkab Lumajang akan terus melakukan asesmen untuk menginventarisir dampak bencana alam tersebut. ”Masyarakat tepian lahar kami evakuasi. Segera normalisasi akses, pembersihan, dan menginventarisir infrastruktur untuk dibenahi kembali,” ucapnya.
Baca juga: BNPB Tetapkan Kabupaten Lumajang Status Tanggap Darurat
Berdasar data Dinas Sosial PPPA Lumajang, jumat, Juli 2023 pukul 23.00 WIB, jumlah pengungsi mencapai 493 jiwa. Warga tersebar pada beberapa titik pengungsian. Bencana lahar dingin Semeru terjadi usai hujan berintensitas tinggi mengguyur lereng gunung tertinggi di Jawa itu. Efeknya, debit air Daerah Aliran Sungai (DAS) lahar Semeru meningkat, dan menerjang jembatan penyeberangan.
Berdasar data BPBD Jatim hingga pukul 20.00 WIB, banjir lahar dingin menerjang lima desa pada dua kecamatan. Yaitu, Desa Sidomulyo dan Pronojiwo Kecamatan Pronojiwo, kemudian Desa Jugosari, Desa Kloposawit, dan Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro. Empat jembatan putus akibat terjangan material lahar dingin.
Baca juga: 90 Rumah di Kawasan Duri Kepa Terendam Banjir
Yakni jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng Kecamatan Candipuro, Jembatan Kali Regoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan di Candipuro. Kemudian jembatan penghubung Desa Tumpeng, dan Desa Nguter Candipuro, dan Jembatan penghubung Lumajang-Malang Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo. (abg)