indoposnews.co.id – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang, Provinsi Banten menyebutkan ada sebanyak 13 hewan ternak yang terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) dan kini sedang dalam proses penyembuhan.
“Dari 13 hewan ternak yang dinyatakan positif PMK kini sudah beberapa dinyatakan sembuh atau kembali sehat. Sedangkan lainnya, masih dalam proses penyembuhan oleh peternak dan tim kesehatan hewan DKP,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang Abduh Surahman di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan diketahuinya 13 hewan ternak yang positif PMK setelah dilakukan sosialisasi sejak awal Mei lalu oleh Dinas Ketahanan Pangan ke 80 peternakan.
Sosialisasi yang dilakukan itu menjelaskan mengenai ciri – ciri dan penanganan PMK secara mandiri oleh pemilik ternak. Setelah kegiatan berlangsung, ada yang kemudian melaporkan jika hewannya memiliki ciri PMK.
“Bertindak cepat, DKP langsung melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel dan hasilnya positif PMK. Hingga saat ini belum ada hewan ternak di Kota Tangerang yang dinyatakan mati akibat penyakit PMK,” katanya.
Baca Juga ; Iduladha, Bank Syariah Indonesia Sebar Ribuan Hewan Kurban
Saat ini, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang sedang melakukan pemantauan di Kecamatan Cipondoh, Pinang dan Karang Tengah yang juga terduga memiliki ciri-ciri PMK, tapi masih dalam pemeriksaan dan identifikasi lebih lanjut.
“Namun, para peternak hendaknya tidak dalam kondisi panik, karena telah teredukasi bahwa PMK bisa sembuh dengan melewati masa inkubasi sekitar 14 hari setelah terpapar. Dan bukti bisa sembuh pun ada,” katanya.
Tim kesehatan hewan DKP juga telah membantu para peternak untuk melakukan isolasi hewan ternak, menyalurkan vitamin dan antibiotik, membuka posko pengaduan 24 jam hingga menyiagakan 14 dokter hewan dan bekerjasama dengan puluhan dokter hewan swasta di Kota Tangerang.
Peternak bisa memanfaatkan Posko Pengaduan PMK di Gedung Cisadane Lantai I, Jalan KS Tubun No 1 Kota Tangerang. Atau melalui hotline di 081394343260 atau 081380223068 atau bisa ke nomor 081311322309.
“Ada dokter dan petugas yang bersiaga, dipastikan langsung direspon dan ditangani untuk penanganan yang cepat,” demikian Abduh Surahman. (nal/ant)