Indoposonline.NET – PT Zebra Nusantara (ZBRA) berancang-ancang menggelar rights issue dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) senilai Rp1,39 triliun. Emiten kebanggan Rudy Tanoesoedibjo itu, bakal menjajakan 1,71 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp812 per lembar.
Rights issue akan dibagi kepada para pemegang saham tercatat pada 24 Juni 2021 (recording date). Pemilik satu saham lawas akan memperoleh dua HMETD. Setiap satu HMETD dapat digunakan membeli satu saham seri B baru dengan harga pelaksanaan Rp812 per lembar.
Baca Juga: Waw Mantap, iPhone SE Generasi Pertama Masih Mencicipi iOS 15
Sementara, periode perdagangan HMETD dilaksanakan pada 28 Juni 2021 hingga 2 Juli 2021. Bagi pemegang saham tidak melaksanakan rights issue, kepemilikan saham akan terdilusi maksimal 13,59 persen. Zebra Nusantara akan menjadi perusahaan cangkang dan menjalankan bisnis perusahaan milik Rudy Tanoesoedibjo yaitu PT Dos Ni Roha (DNR).
Seluruh dana hasil rights issue setelah dikurangi biaya emisi, 77,7 persen untuk pengambilan 7.351.700.400 saham atau setara 99 persen dari seluruh modal telah ditempatkan dan disetor penuh dalam DNR milik pemegang saham DNR senilai Rp1,08 triliun. Sisanya sebagai modal kerja perseroan dan disalurkan dalam bentuk pinjaman modal kerja kepada perusahaan anak, yaitu DNR dan anak usaha lainnya.
Baca Juga: iOS 15 Hadir September, Ini Deretan Fitur Menariknya
Aksi itu, menjadi pintu masuk DNR ke bursa melalui jalur backdoor listing. Berdasar prospektus rights issue Zebra Nusantara kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/06), PT Trinity Healthcare (THC) selaku pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali Zebra Nusantara dengan kepemilikan 77,7 persen, akan menyerap HMETD menjadi haknya 1,1 miliar saham.
THC akan mengalihkan sebagian haknya kepada PT European Hospital Development (EHD) 105.621.603 saham, PT Jade Green Equities (JE) 105.288.635 saham, dan PT Holistic Ventures (HV) 12.978.607 saham.
Baca Juga: Lelah Mengaspal, Ini Bisnis Baru Zebra Nusantara
Seluruhnya akan disetorkan dalam penyetoran dalam bentuk lain selain uang, berupa penyerahan (inbreng) 7,35 miliar saham atau setara 99 persen dari seluruh modal yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam DNR.
THC juga menyatakan siap bertindak sebagai pembeli siaga dengan komitmen 6.157.635 saham, sesuai perjanjian pembeli siaga, dan pernyataan kesanggupan pembelian bagian saham. Menyusul tidak beroperasinya kegiatan usaha Zebra Nusantara beberapa tahun terakhir, THC merencanakan pengembangan usaha perseroan sehingga membukukan pendapatan positif dengan cara melakukan restrukturisasi antarperusahaan pengendali.
Baca Juga: Tak Lagi Beku, Saham Zebra Nusantara Melangit 25 Persen
Itu dilakukan dengan melakukan penyetoran modal dalam bentuk lain selain uang (inbreng) atas 99 persen saham DNR milik pemegang saham DNR sehingga DNR menjadi anak perusahaan Zebra Nusantara. (abg)