Indoposonline.NET – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ PT Jakarta Lingkar Baratsatu (JLB) dan obligasi I tahun 2018 Seri B perusahaan. Saat bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idA+ obligasi I Tahun 2019 Seri A Rp875 miliar akan jatuh tempo pada 20 September 2021.
JLB akan melunasi obligasi itu, dengan suplai dana dari kas internal. Per 31 Maret 2021, JLB memiliki saldo kas Rp899,1 miliar, termasuk Rp208,5 miliar tersedia dalam bentuk sinking fund. Proyeksi JLB menghasilkan arus kas operasi bersih Rp220 miliar 12 bulan ke depan. Prospek peringkat perusahaan Stabil.
Baca Juga: Rights Issue Rp1,39 Triliun, Zebra Nusantara Lakukan Ini
Obligor berperingkat idA memiliki kemampuan kuat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Meski begitu, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi. Tanda tambah menunjukkan peringkat itu, di atas rata-rata kategori bersangkutan.
Peringkat itu, merefleksikan volume lalu lintas JLB kuat, indikator profitabilitas kuat, dan arus kas operasi kuat dengan dukungan belanja modal rendah. Peringkat dibatasi risiko eksposur terhadap risiko volume lalu lintas, dan pembagian dividen kepada pemegang saham secara berlebihan.
Baca Juga: Pandemi, Bos Ini Borong Saham Blue Bird Rp1,99 Miliar
Peringkat dapat dinaikkan jika pendapatan atau Ebitda secara signifikan lebih tinggi dari proyeksi. Di mana, rasio utang terhadap Ebitda kurang dari 2,0x secara berkelanjutan. Peringkat bisa diturunkan jika pendapatan tol turun signifikan akibat volume lalu lintas menurun dan/atau jika menarik tambahan utang, sehingga leverage keuangan jauh lebih tinggi dari proyeksi.
JLB didirikan pada 1995. Mulai mengoperasikan ruas tol JORR-W1 (Kebun Jeruk-Penjaringan) sepanjang 9,9 kilometer pada Februari 2010. Periode konsesi akan berakhir pada 2 Februari 2042. Sampai 31 Maret 2021, pemegang saham perusahaan yaitu PT Bangun Tjipta Sarana 64,8 persen, PT Marga Utama Nusantara 35,0 persen, dan PT Reka Daya Adicipta 0,2 persen. (abg)