Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menguat. Indeks akan mencoba menguji level support 6.013, dan resisten 6.085. Secara teknikal, Indeks menjelajah level support MA5 dan whipsaw level MA20.
Karena itu, Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut Indeks berpotensi menguji bearish trend dan resisten 6.062 sebagai konfirmasi arah pergerakan selanjutnya. Indikator stochastic dan RSI bergerak pada momentum bullish mengiringi pergerakan MACD menjenuh dan berpotensi cross over pada histogram mulai bergerak positif.
Baca juga: Langar PPKM Darurat, PT Ray White dan PT Equity Life Ditutup Sementara
Saham-saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Adaro Energy (ADRO), AKR Corporindo (AKRA), Buana Finance (BFIN), Barito Pacific (BRPT), Bumi Serpong Damai (BSDE), Delta Dunia Makmur (DOID), Erajaya Swasembada (ERAA), Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), Japfa Comfeed (JPFA), Malindo Feedmill (MAIN), Medco Energy (MEDC), Salim Ivomas Pratama (SIMP), Semen Indonesia (SMGR), Timah (TINS), United Tractors (UNTR).
Kemarin Indeks surplus 0,69 persen atau 41,50 poin ke level 6.047,11. Saham-saham sektor teknologi naik 3,01 persen, barang baku menguat 2,58 persen, dan energy melesat 2,56 persen memimpin penguatan indeks sektoral. Saham ITMG membul 10,54 persen, UNTR melambung 2,60 persen, INTP naik 4,18 persen, ANTM melesat 10,71 persen, INCO menanjak 4,01 persen menyokong Indeks.
Baca juga: BUMN Gerak Cepat Jamin Pasokan Oksigen
Saham-saham related dengan komoditas energy dan logam menjadi leader penguatan indeks. Itu mengiringi lompatan harga komoditas tersebut. Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp174.75 miliar. Pemodal mancanegara paling banyak melepas saham TLKM, BFIN, AMRT, dan TBIG, menjadi top net sell value.
Sementara bursa Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei naik 0,16 persen, Topix surplus 0,28 persen, indeks Hang Seng minus 0,25 persen, dan CSI300 turun 0,05 persen. Kontrak berjangka ekuitas Amerika Serikat (AS) stabil karena investor menimbang lonjakan minyak mentah terhadap prospek inflasi dunia setelah terdapat gangguan dalam pembicaraan pasokan OPEC+
Baca juga: Rights Issue, Jasnita Telekomindo Caplok CSA Rp20 Miliar
Bursa Eropa ditutup anjlok. Indeks acuan FTSE 100 London tergerus 0,89 persen atau 64,03 poin menjadi 7.100,88. IBEX 35 Spanyol merosot 0,96 persen atau 85,60 poin menjadi 8.860,80. Indeks DAX 30 Jerman jatuh 0,96 persen atau 150,59 poin menjadi 15.511,38. Dan, Indeks CAC 40 Paris tersungkur 0,91 persen atau 60,06 poin menjadi 6.507,48.
Koreksi itu, terjadi menyusul lonjakan harga minyak dunia mengancam pertumbuhan inflasi lebih cepat. Minyak meroket setelah pertarungan antara anggota OPEC+ Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memblokir peningkatan pasokan minyak. Investor menilai potensi konflik meningkat menjadi perang harga dapat menghambat pemulihan ekonomi global. Selanjutnya investor akan menanti data risalah FOMC, dan pertemuan menteri keuangan G20 di Venesia Jumat. (abg)