indoposnews.co.id – Satria Antaran Prima (SAPX) mengurungkan rencana right issue Rp399,94 miliar. pasalnya, kondisi pasar dan ekonomi global kurang baik. Kondisi itu, menyebabkan proses diskusi dengan calon investor tidak mencapai kesepakatan.
”Oleh karena itu, perseroan akan mencari opsi pembiayaan lain untuk memenuhi kebutuhan modal kerja,” tegas Rudiyanto Darmastono, Presiden Direktur Satria Antaran Prima.
Sejatinya, perseroan akan menjajakan right issue maksimal Rp399,94 miliar. Itu dengan melepas 356.770.819 helai bernominal Rp100. Pengeluaran saham setara 29,98 persen dari modal ditempatkan disetor penuh itu, dibalut harga pelaksanaan Rp700-1.121.
Baca juga: Tambah Porsi, Lo Kheng Hong Keruk 280 Ribu Saham ABM Investama
Saham anyar itu, bakal menyapa pelaku pasar dengan rasio 320:137. Artinya, setiap pemilik 320 saham lawas akan memperoleh 137 hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD). Di mana, satu HMETD berhak menebus satu saham baru sesuai dengan harga pelaksanaan.
Perseroan berharap rencana right issue itu, bisa mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 26 Oktober 2023. Pendistribusian HMETD diharapkan bisa berlangsung pada 8 November 2023, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 November 2023.
Berdasar rencana, dana hasil right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung pengembangan bisnis, termasuk pengembangan bisnis pengiriman barang, COD hingga pembelian peralatan, dan permesinan penunjang operasional. (abg)