indoposnews.co.id – PT Indofarma (INAF) paruh pertama 2021 mencetak pendapatan Rp849,32 miliar. Melejit 89,87 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp447,29 miliar. Beban pokok penjualan meroket 59,36 persen menjadi Rp522,48 miliar dari periode sama 2020 di kisaran Rp327,87 miliar.
Itu kemudian laba bruto ikut melesat 173,68 persen menjadi Rp326,84 miliar dari posisi sama 2020 di kisaran Rp119,42 miliar. Beban penjualan juga meningkat 45,12 persen menjadi Rp87,25 miliar dari posisi sama 2020 di level Rp60,12 miliar. Lalu, beban umum dan administrasi juga meningkat menjadi Rp67,97 miliar dari posisi Rp47,62 miliar.
Baca juga: Sarana Menara Akuisisi 90 Persen Saham Solusi Tunas Pratama
Perseroan juga mencatat kerugian lain-lain Rp139,4 miliar dari posisi keuntungan lain-lain Rp4,63 miliar. Dengan begitu, perseroan mencatat laba usaha Rp32,21 miliar naik 97,48 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp16,31 miliar. Jadi, sepanjang semester pertama 2021, perseroan berbalik mencatat laba dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp977,78 juta, dari posisi sama 2020 dengan koleksi rugi Rp4,66 miliar.
Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan tercatat meningkat menjadi Rp1,51 triliun per 30 Juni 2021 dari posisi Rp1,28 triliun per akhir Desember tahun lalu. Rinciannya, liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp1,08 triliun dari Rp836,75 miliar, sementara liabilitas jangka panjang turun menjadi Rp438,39 miliar dari posisi Rp446,25 miliar.
Baca juga: Meroket 47 Persen, Rugi J Resources Jadi USD4,81 Juta
Jumlah ekuitas perseroan tercatat naik tipis menjadi Rp431,29 miliar per 6 bulan 2021 dibandingkan dengan Rp430,32 miliar per akhir tahun 2020. Adapun, jumlah aset perseroan tercatat meningkat menjadi Rp1,95 triliun per semester pertama 2021 dibandingkan dengan Rp1,71 triliun per akhir tahun lalu.
Rinciannya, jumlah aset lancar meningkat menjadi Rp1,34 triliun dari Rp1,13 triliun, sementara jumlah aset tidak lancar naik menjadi Rp608,15 miliar dari Rp578,6 miliar. Posisi kas dan setara kas akhir periode tercatat Rp117,96 miliar per 30 Juni 2021 naik dari Rp51,45 miliar pada periode sama tahun lalu. (abg)