indoposnews.co.id – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggelar Public Expose LIVE 2021. Itu bagian peringatan 44 Tahun Pengaktifan Kembali Pasar Modal Indonesia.
Public Expose LIVE 2021 diselenggarakan selama 5 hari, pada 6-10 September 2021. Mementaskan 50 perusahaan tercatat, hajatan itu disiarkan melalui platform Zoom secara live, dan rekaman melalui kanal YouTube BEI, yaitu Indonesia Stock Exchange (IDX). Public Expose LIVE 2021 menyasar investor, analis [perusahaan efek, manajer investasi lokal, dan asing, analis dana pensiun, perwakilan perusahaan asuransi, anggota asosiasi analis efek Indonesia, dan wartawan.
Baca juga: Dongkrak Kinerja, Anak Usaha Surya Cipta Perkuat Sinergi
Public Expose LIVE 2021 dapat diikuti dengan mendaftar terlebih dahulu pada Website BEI www.idx.co.id atau bit.ly/pubexlive2021. Manajemen IDX optimistis Public Expose LIVE 2021 dihadiri ribuan peserta. Itu mengingat pada Public Expose LIVE 2020, ada 41.361 peserta. Meliputi 2.662 peserta daring wartawan, 38.699 peserta daring peserta dari seluruh Indonesia, dan dari negara lain seperti Amerika Serikat, Singapura, Arab Saudi, Taiwan, Hong Kong, Australia, Uni Emirat Arab, Jepang, Korea Selatan, Papua Nugini, Selandia Baru, dan Filipina.
Dengan lonjakan jumlah pengunjung daring, animo luar biasa pelaksanaan sebelumnya, Public Expose LIVE 2021 diharap membuka akses informasi lebih luas mengenai perusahaan tercatat kepada peserta. Meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja emiten, menambah basis investor lokal, dan meningkatkan likuiditas pasar. ”Membantu investor menentukan langkah investasi dengan pertimbangan matang, karena telah memahami kondisi dari saham akan dimiliki,” tutur Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, Senin (6/9).
Baca juga: Mengenai Merger, Ini Respons Pelindo IV
Public Expose LIVE 2021, pemaparan umum emiten untuk menjelaskan mengenai kinerja perusahaan agar tersebar secara merata. Memfasilitasi emiten memenuhi kewajiban public expose tahunan, sekurang-kurangnya satu kali setahun. Sejak 2019, pentas Public Expose LIVE telah mengadopsi teknologi pertemuan daring dan real time, sebelum akhirnya mulai pada 2020 lalu, penyelenggaraan full virtual. ”Pada tahun ketiga ini, Public Expose LIVE mencerminkan kesiapan strategi digital BEI dalam menjawab tantangan di masa pandemi,” imbuh Hasan.
Selain itu, pentas Public Expose LIVE 2021 secara daring juga sebagai salah satu langkah BEI melindungi kepentingan investor melalui transparansi kinerja perusahaan tercatat. Ada 50 perusahaan tercatat berpartisipasi pada acara Public Expose LIVE 2021. Di antaranya Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Bukit Asam (PTBA), Adaro Energy (ADRO), Bank Negara Indonesia (BBNI), Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), Nippon Indosari Corpindo (ROTI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Semen Baturaja (SMBR), Bank BTPN Syariah (BTPS), Pradiksi Gunatama, Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM), Astra Graphia (ASGR), PT Dharma Satya Nusantara (DSNG), Duta Pertiwi (DUTI), Media Nusantara Citra (MNCN), Adi Sarana Armada (ASSA), Indo Tambangraya Megah (ITMG), Garuda Metalindo, Kalbe Farma (KLBF), AKR Corporindo (AKRA), Wijaya Karya (WIKA), Timah (TINS), Bank Mandiri (BMRI), Vale Indonesia (INCO), Jasa Marga (JSMR\, PT United Tractors (UNTR).
Baca juga: Refinancing, Intiland Development Pinjami Anak Usaha Rp245,46 Miliar
Selanjutnya, Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bank Jago (ARTO), Bank Central Asia (BBCA), PT PP Properti (PPRO), Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO), Puradelta Lestari (DMAS), Gudang Garam (GGRM), Astra International (ASII), Bank Tabungan Negara (BBTN), Selamat Sempurna (SMSM), PT PP (PTPP), Aneka Tambang (ANTM), Wijaya Karya Beton (WTON), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Syariah Indonesia (BRIS), Semen Indonesia (SMGR), Sampoerna Agro (SGRO), Total Bangun Persada (TOTL), Ciputra Development (CTRA), Wijaya Karya Bangunan Gedung (WEGE), Rukun Raharja (RAJA), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Matahari Department Store (LPPF), dan PT Bank BTPN (BTPN). (abg)